Hari Waisak di Majalengka Peringati Tiga Peristiwa Penting

DEPOSTJABAR.COM (MAJALENGKA).- “Malam suci sungi bulan purnama Sidhi, Pada satu hari waktu bulan Waisak purnama, Sang Gotama Mu ni di bawah pohon Budhi Duduk ber Samadhi melaksanakan mawas diri”,  itulah sebait syair lagu yang dinyanyikan seorang pengunjung Vihara Pemancar Keselamatan yang sengaja datang untuk melaksanakan ibadah peringatan hari Waisak, di Vihara Pemancar Keselamatan Majalengka, Minggu (04/06/2023).

Suara nyanyian nan sahdu tersebut terdengar pelan dari dalam Wihara Pemancar Keselamatan Majalengka, dan berbagai pesembahan dengan aneka makanan berjejer di altar depan Patung Pangeran Siddhartha Gautama.

 Puluhan lilin berukuran sedang berwarna merah terus menyala di sebuah altar depan pesembahan, di setiap lilin tertulis nama-nama setiap orang yang melakukan sembahyang di Wihara tersebut atau yang menitipkan persembahyangan.

Menurut keterangan Dewan Pembina Wihara Pemancar Keselamatan, Edhi Subarhi ,pada peringatan hari Waisak tahun ini hanya sedikit yang datang, karena peringatan dipusatkan di Cirebon. Namun demikian tidak mengurangi makna pada peringatan tersebut.

“Hari Waisak ini adalah memperingati hari lahir Siddhartha Gautama,  mencapai kemenangan kesempurnaan serta  kematian Siddhartha Gautama. Jadi ada tiga peristiwa penting yang diperingati pada perayaan ini,” ungkap Edhy.

Pada peringatan tersebut umat Budha tepat pukul 10.41.19  WIB membaca Paritta Suci. Di Wiharanya sendiri ada 5 Paritta Suci yang dibaca. Waktu tersebut berdasarkan pemberitahuan dari Dewan Pengurua Pusat Sangha Agung indonesia, dengan tema hari Waisak tahun 2023/2567 TB (Tahun Budha) ” Harmonis Masyarakat Damai Negaranya”

Menurut Edhy, ketiga peristiwa penting tersebut terjadi di bulan Purnama, setiap tahun peringatan hari Waisak selalu berbeda tanggal jika dikonversikan dengan bulan masehi. Terkadang jatuh dibulan Mei atau juga bisa di awal Juni seperti yang terjadi tahun ini.

Hanya saja peristiwa penting yang dialami Siddhartha Gautama ini terjadi di bulan yang sama, baik kelahiran, mencapai kemenangan juga kematiannya. Maka pada hari Waisak ini diperingati tiga periswa penting.

Sementara itu Didi dari Bekasi datang bersama istri dan anaknya untuk memperingati hari Waisak di Wihara Pemancar Keselamatan Majalengka. Dia mengaku setiap hari besar datang juga setiap bulan untuk melaksanakan Cap Go di Kelenteng.

“Kalau peringatan hari Waisak memang tidak terlalu banyak yang datang  ke Wihara berbeda dengan peringatan hari besar lain atau Cap Go yang dilaksanakan setiap bulan. Tapi kami tetap berupaya mengamalkan ajaran Budhis,” ungkap Didi. (ast)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar