Kejari Belum Menetapkan Tersangka Terkait Penggeledahan Kantor Satpol-PP Cimahi

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Terkait Penggeledahan Kantor Satpol-PP dan Damkar Kota Cimahi, Kejaksaan Negeri (Kejari) Cimahi telah menyita satu boks dokumen, satu laptop dan CPU dan satu koper hitam dokumen penting.

Hanya sampai saat ini pihak dari Kejari belum menetapkan satu tersangkapun, karena semua masih dalam penyelidikan pihak Kejari dan belum ada keterangan secara detail mengenai penggeledahan yang dilakukan di kantor Satpol PP dan Damkar tersebut.

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Cimahi, Fajrian Yustiardi. (foto:ist)

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Cimahi, Fajrian Yustiardi  menjelaskan, penggeledahan dilakukan terkait dengan adanya dugaan suap yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN).

Berdasarkan keterangan dari Fajrian pula, pihaknya sejak bulan Agustus 2024 sudah melakukan penyelidikan mengenai kasus tersebut dan melakukan penggeledahan untuk mengumpulkan barang bukti.

‘’Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan dan beberapa berkas kita amankan untuk dilakukan analisa lebih lanjut,’’ terangnya, Senin (18/11/2024)

Selanjutnya menurut Fajrian, kasus itu ada kaitannya dengan pemberian sujumlah uang dengan cara pemaksaan yang dilakukan oleh ASN kota Cimahi.

“Tapi detailnya nanti kita ungkap setelah semua lengkap,” lanjutnya.

Itupun diakui oleh Fajrian, pihaknya mengacu dari informasi yang berasal dari Pengadilan Bale Bandung, maka pihaknya melakukan proses penyidikan ini.

Disana terungkap fakta-fakta di persidangan pada 8 Agustus 2024.

Dengan begitu, kasus ini harus ditindak lanjuti agar memiliki kepastian hukum.

‘’Tersangka belum ditetapkan, nanti kita lihat bukti-bukti apa saja yang kita amankan,” jelas Fajrian.

Sugeng Budiono selaku Plt Kepala Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi tidak banyak bicara masalah penggeledahan tersebut.

“Nanti saja biar Kejaksaan nanti yang jelaskan,” ucap Sugeng.

Penjabat Walikota Cimah, Dicky Saromi Ketika ditemui usai kegiatan Bawaslu, memilih untuk bungkam sambil bergegas pergi.“Nanti deh, ini dulu (Indeks Kerawanan Pemilu) yang saya inikan. Soal itu biar sama yang lain saja,” ucap Dicky tidak banyak bicara. (Bagdja)