Banjir dan Longsor Landa 18 Kecamatan di Kabupaten Bogor, Tiga Orang Meninggal

DEPOSTJABAR.COM, (BOGOR).- Banjir hingga longsor landa 18 kecamatan di Kabupaten Bogor, terparah di Megamendung dan Cisarua. Tiga orang meninggal dunia.

Bencana terjadi karena kawasan tersebut guyur hujan deras sejak Sabtu 5 Juli 2025 hingga Minggu 6 Juli 2025, sore.

Pemkab Bogor mencatat, ada 28 titik bencana yang tersebar di 18 kecamatan dan 33 desa/kelurahan. Dari jumlah itu, 21 titik mengalami longsor dan 7 titik lainnya dilanda banjir.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengatakan pemkab Bogor bergerak cepat menangani situasi bencana. Sejumlah instansi dikerahkan, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, relawan dan aparat wilayah.

“Kami memastikan keselamatan warga menjadi prioritas, termasuk penanganan logistik, pengungsian, dan pemulihan pasca-bencana,” katanya, Minggu.

Rudy Susmanto menjelaskan, longsor paling parah terjadi di kawasan Puncak, yakni Kecamatan Megamendung dan Cisarua.

Di Megamendung, banjir merendam Desa Cipayung, Cipayung Girang, dan Gadog. Sementara longsor menerjang Desa Sukamahi dan Desa Megamendung.

“Seorang santri berusia 22 tahun yang sempat dinyatakan hilang. Akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal,” ungkapnya.

Di Kecamatan Cisarua, longsor merusak tiga akses jalan dan satu rumah warga di Desa Kopo.

Longsor juga terjadi di Desa Tugu Utara dan Tugu Selatan, menyebabkan dua rumah rusak berat dan memicu luapan air dari Rest Area Gunung Mas.

Korban jiwa juga ditemukan di Desa Ciburial, dua orang meninggal akibat tertimbun longsor dan sudah berhasil dievakuasi pada Minggu siang.

Sementara itu, banjir di Kecamatan Babakan Madang, tepatnya di Desa Bojongkoneng, sempat membuat sejumlah pendaki terjebak di jalur pendakian.

Mereka berhasil dievakuasi tim gabungan dalam kondisi selamat.

“Dilaporkan sempat terjebak karena banjir, namun kini telah dievakuasi dan selamat,” ujar Rudy Susmanto.

Rudi menjelaskan, pemkab Bogor telah mendirikan posko untuk menyalurkan bantuan logistik dan layanan medis bagi warga terdampak.

Rudy Susmanto memastikan seluruh unsur pemerintah hadir di lapangan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana.

“Segera hubungi layanan darurat 112 apabila menemukan tanda-tanda potensi bencana,” imbaunya.

Sementara itu, Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaluddin, mengatakan ada 1 warga yang meninggal dunia dan 2 warga yang hilang.

“Warga yang meninggal dunia berada di Pondok Pesantren Al Barosi, Kampung Rawasedek RT 01/04   Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung,” katanya, Minggu. (Ries)