Dicky Tegaskan Cimahi Semangat Lestarikan Keberadaan Ayam Pelung

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Kontes suara Ayam Pelung Gema Lokananta II Tingkat Kota dan Kabupaten se Jawa Barat, dibuka langsung  PJ Walikota Cimahi, Dicky Saromi, di Taman Ekowisata Cimenteng, Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara, Minggu (9/6/2024).

Penjabat (Pj.) Walikota Cimahi Dicky Saromi mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya pemerintah Kota Cimahi, untuk melestarikan seni budaya lewat kontes ayam pelung.

“Jawa Barat adalah wilayah cikal bakal perkembangan ayam pelung Nasional, Cimahi sebagai bagian Jawa Barat tentunya sangat bersemangat untuk dapat ikut melestarikan keberadaan ayam pelung,” terang Dicky.

Karena, kontes ayam pelung tidak hanya menjadi alternatif sebagai hobi saja, tidak sekedar memberikan kebahagiaan, kegembiraan dan kesenangan bagi masyarakat, namun juga sebagai ajang mempertahankan dan melestarikan seni budaya dan juga dapat membangun tambang ekonomi masyarakat.

“Saya pikir kontes ini bukan hanya sekedar kontes tetapi yang paling penting dari sini adalah kita terus ikut bersama-sama melestarikan ya satu komunitas yang berasal dari Jawa Barat.  Sudah menjadi budaya bagi mereka, hal ini harus kita syukuri Jawa Barat adalah alam yang memberikan sesuatu yang patut kita banggakan, kesuburannya  maupun dari sisi flora dan faunanya jadi apa yang kita lakukan ini merupakan bagian dalam pelestarian” ungkap Dicky.

Ketua DPD Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) Kota Cimahi, Rudi Sumarna.(Foto:ist)

Begitu pula yang disampaikan oleh, Ketua DPD Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) Kota Cimahi, Rudi Sumarna, bahwa Kontes ayam pelung tersebut, merupakan kontes resmi yang diadakan oleh HIPPAPI Jawa Barat,

“Yang dipertandingkan pertama suaranya untuk kelas favorit lalu ada juga bobot ayamnya. Kalau suaranya, suara khas ayam pelungnya panjang dan tidak terputus-putus, serta untuk bobot ayam ada yang mencapai 12 kg,” ujar Rudi.

Bahkan menurut Rudi kembali, untuk para peserta yang ikut kontes bisa mencapai sekitar 300 orang peserta dari berbagai kota, ada yang dari Jakarta, Cirebon, Banten dan lain-lain.

“Bahkan dalam nilai ekonominya, bila kontes ayam pelung tersebut, yang menjadi juara, nilai jualnya sangat mahal bisa mencapai Rp 120 juta, sekarang yang dipertandingkan dalam kontes ini ada yang seharga Rp 40 juta,” jelas Rudi.

“Dalam pertandingan kontes suara ayam pelung tersebut di bagi dalam empat kategori yang dilombakan dalam kontes ini, yaitu kategori suara, bobot, penampilan dan jajangka,” lanjut Rudi.

Juga kontes tersebut, selain menjadi ajang silaturahim para penggemar ayam pelung, kegiatan ini juga bertujuan untuk  mendorong pengembangan ayam pelung dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Diakui Rudi, bahwa peserta tidak hanya berasal dari Jawa Barat, tetapi ada juga dari luar jawa barat. kontes ayam pelung ini  bertujuan untuk melestarikan keberadaan dan kemurnian ayam pelung sebagai salah satu cagar budaya Jawa Barat. 

Selain itu, kontes ini juga menjadi wadah bagi penggemar ayam pelung untuk menyalurkan hobi dan memperkuat sinergi antara masyarakat penggemar ayam pelung dan Pemerintah Daerah Kota Cimahi. (Bagdja)