Efek Kebakaran TPA Sarimukti, 8000 Ton Sampah Belum Bisa Diangkut

DEPOSTJABAR – Efek kebakaran TPA Sarimukti, 8000 ton sampah belum bisa diangkut.

Kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti membuat Kota Bandung dan Cimahi alami krisis pembuangan sampah.

Bahkan, diperkirakan 8000 ton sampah belum bisa diangkut.

Hal tersebut disampaikan oleh Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, di mana dia menyebut Kota Bandung pada kali ini alami kedaruratan sampah yang baru saja ditandatangani pada Senin 28 Agustus 2023.

Mengutip dari Humas Kota Bandung, Ema menyebut untuk mengakselerasi penanganan sampah, Pemkot Bandung juga telah membentuk Satuan Tugas Kedaruratan Sampah.

“Kita juga sudah berkoordinasi dengan Forkopimda menyatakan kota Bandung sedang darurat sampah sehingga di dalamnya kita bentuk satgas per hari ini. Saya tandatangani dan itu melibatkan semua unsur mulai dari kepolisian, TNI, dan sebagainya,” kata Ema, Senin 28 Agustus 2023.

Melihat situasi terkini di TPA Sarimukti, Ema menyebut kini Pemkot sedang menjajaki kerja sama dengan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD untuk memanfaatkan lahan di kawasan Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

“Besok, kami akan menghadap Komandan Pusenkav yang punya lahan di Cirata. Kalau dizinkan kita akan manfaatkan,” katanya.

Kerja sama ini terkait pemanfaatan lahan Pussenkav untuk keperluan penanganan sampah di wilayah Kota Bandung.

Lahan sekitar 3 hektare di Pussenkav diperkirakan mampu membantu penanganan sampah di Kota Bandung.

Ia menerangkan, dengan adanya status tersebut, Pemkot Bandung siap untuk memanfaatkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) untuk mengatasi masalah sampah di Kota Bandungm

“Sehingga kalau perlu anggaran karena kita sudah berlakukan kedaruratan, tentu dana BTT bisa dimanfaatkan. Tapi tergantung izin pusenkav, kalau tidak diizinkan kita tetap mendorong TPA Sarimukti tapi di sana belum normal,” ujarnya.

Ema menjelaskan bahwa ada sekitar 8.000 ton sampah yang belum bisa diangkut. Maka alternatif tidak diambil secepatnya maka dikhawatirkan akan semakin membengkak.

“Kalau kita 241 ritasi, kemarin Bandung baru 100 ritasi. Kalau tidak ada alternatif ini tentu akan kewalahan. Hitungannya 1.300 setiap hari sekarang sudah 8000 sekian ton sampah yang tidak bisa kita geser ke TPA,” ungkapnya.

“Makanya kita benar-benar ingin mendapatkan data dukung untuk memanfaatkan lahan milik Pusenkav. Saya punya keyakinan itu bisa kita manfaatkan,” imbuhnya. ***