Harga Gas Elpiji 3 Kg di Kota Bandung Mendadak Naik, Ini Penyebabnya

DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Harga gas elpiji 3 kilogram di Kota Bandung mendadak naik usai warga kesulitan untuk mendapatkannya sejak 4 hari terakhir.

Saat ini, Harga Eceran Tertinggi (HTE) di tingkat pangkalan mencapai Rp19 ribu pertabung, sebelumnya Rp16.600 per tabung.

Gina, warga Jalan Gegerkalong Girang RT002 RW 01 membenarkan sejak Minggu 15 Juni 2025 mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas melon.

“Beberapa pedagang yang saya datangi bilang, gas kosong, katanya harganya mau naik,” katanya.

Ternyata, tambah Gina, kabar akan adanya kenaikan harga gas melon itu benar adanya.

“Tadi (Selasa 17 Juni) saya sudah bisa beli gas, tetapi bukan di pedagang yang biasa saya beli. Yang harga sebelumnya, Rp20 Ribu,” katanya.

“Saya beli di pedagang yang sebelumnya menjual dengan harga Rp23 Ribu. Harga beli terbarunya Rp25 Ribu,” ungkapnya kesal.

“Jadi belum semua pedagang bisa mendapatkan stok gas untuk mereka jual,” tembahnya.

Kenaikan harga gas melon tersebut ternyata berdasarkan Keputusan Wali Kota Bandung Nomor : 540.11/ Kep.823-Disdagin/2025 tentang HET LPG Tabung 3 kg di Tingkat Pangkalan di Kota Bandung.

Pelaksana Tugas Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin menjelaskan, semula, penyesuaian harga gas melon direncanakan akan berlaku pada 1 Mei 2025.

Namun, tambah Ronny Ahmad Nurudin, setelah  mempertimbangkan kondisi lapangan, pelaksanaannya diputuskan berlaku serentak sejak Senin, 16 Juni 2025.

“Pelaksanaan penyesuaian ini dilakukan serentak oleh daerah di Bandung Raya,” ujarnya, melalui keterangan tertulis, Senin 16 Juni 2025.

Untuk Kota Bandung, penyesuaian HET gas melon dilakukan secara bertahap sesuai arahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Kenaikan HET ini adalah tahap pertama di mana harga LPG 3 kg di tingkat pangkalan menjadi Rp19.000 per tabung. Lalu akan ada evaluasi pada Triwulan III untuk menilai dampaknya terhadap inflasi.

Jika inflasi tetap terkendali, tahap kedua akan diberlakukan pada Oktober 2025 dengan HET sebesar Rp19.600. Namun jika belum memungkinkan, tahap kedua akan ditunda hingga Mei 2026.

Sementara itu, Walikota Bandung Muhammad Farhan meminta agar tidak ada spekulan yang menimbun barang agar distribusi tetap lancar.

Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat tidak melakukan panic buying. Farhan memastikan, stok ketersediaan gas LPG 3 kilogram di pasaran masih aman.

“Kalau menurut data Disdagin (Dinas Perdagangan dan Industri Kota Bandung), stok aman, semua lancar, tidak usah panic buying. Ya memang agak seret sedikit, karena bagaimanapun juga pasti akan ada spekulan yang menaham barang,” ungkapnya, Selasa 17 Juni 2025. (Ries)