DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Akibat kontur tanah yang tergerus air hujan terus menerus terjadi longsor di Kampung Cireundeu RT 02/RW 10 Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan, Jum’at (7/3/2025). Kejadian itu mengakibatkan tiga rumah didaerah Cireundeu rusak berat.
Menurut Wawan (49) warga setempat, karena hujan mengguyur dari sore sampai malam terus menerus, akibatnya tanah tergerus air dan terjadilah longsor.
“Hujan semakin deras sehingga air semakin besar dan tekanan air kencang sehingga tembok rumah warga tidak kuat menahan debet air dan dorongan tanah yang kuat, akibatnya benteng rumahnya roboh,” ucap Wawan.
Warga sekitar langsung mengamankan diri di tempat yang aman, dan warga bersama sama untuk membikin aliran supaya air tidak menggenangi rumah Warga.
Akibat kejadian tersebut, 3 rumah warga mengalami rusak dan kerugian yang belum bisa di taksir jumlahnya, karena rusak berat, 2 orang luka ringan pada bagian Kaki kanan/akibat terpeleset.
Sedangkan berdasarkan keterangan dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan, terjadinya bencana longsor di kampung Cirendeu diakibatkan oleh, awalnya Tembok Penahan Tanah (TPT) yang roboh.
“Sehingga dengan robohnya TPT tersebut, akibatnya tertutupnya saluran air yang kemudian pada hari berikutnya itu, ada hujan deras,” terang Fithriandy yang akrab dipanggil panggil Andi ini, Sabtu (8/2/2024).
Akibat dari reruntuhan TPT tersebut yang besar-besar dan banyak tersebut, akibatnya saluran air tertutup dan tidak berfungsi dengan baik.
“Sehingga luapan air cukup besar disekitar robohnya TPT tersebut, dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya ada luka ringan terhadap satu warga, karena tertimpa oleh reruntuhan bangunan, dan hanya lecet-lecet saja,” ucap Andi kembali.
Warga yang luka ringan tersebut sudah ditangani oleh pihak BPBD dan pihak PMI Kota Cimahi.
“Kerusakan beimbas sebanyak 8 rumah, dengan rincian bahwa yang rusak rumah itu ada tiga unit, dan 5 unit yang lainnya itu hanya terkena limpasan air saja, yang membawa lumpur, sehingga lima rumah tersebut menjadi kotor,” ungkap Andi.
Selanjutnya menurut Andi, yang berdampak itu ada 12 KK, sebanyak 32 jiwa. (Bagdja)