Masalah Banjir PR dalam Musrenbang Kelurahan Melong Kota Cimahi

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Pekerjaan Rumah (PR) dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2025-2026 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan yang digelar di Aula Kelurahan Melong, adalah bagaimana menangani masalah banjir di Melong, Selasa (21/1/2025).

Hal itu diungkapkan Pembina Wilayah (Binwil) Kelurahan Melong dan Plt Asisten II bidang Pembangunan dan ekonomi serta Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Endang.

“Program yang sebenarnya sinkron dengan prioritas yang ada di Dinas, salah satu permasalahan yang saat ini menjadi PR adalah masalah banjir di kelurahan Melong,” ucap Endang saat dikonfirmasi usai acara Musrenbang digelar.

Endang juga menerangkan bahwa pihaknya saat ini terus berkoordinasi baik dengan Kelurahan dan Kecamatan.

“Kami terus akan berkoordinasi dengan pihak Provinsi Jawa Barat dan Pusat, karena agenda banjir Melong ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Cimahi saja, ini sudah lintas Kabupaten Kota, Insyaallah ini akan terus kita lakukan koordinasi tersebut,” papar Endang.

Dilihat dari beberapa usulan dari Peserta Musrenbang tersebut, menurut Endang, yang menjadi prioritas Kelurahan Melong ini, tidak sebatas dengan masalah penangan banjir.

“Ada juga beberapa wilayah yang mengusulkan untuk penanganan genangan, berkaitan dengan fungsi drainase, In Syaa Allah akan kita optimalkan untuk menjadi skala prioritas di tingkat Kota Cimahi,” janji Endang.

Sehingga Program yang ada ditingkat Kota Cimahi, khusunya yang ada di DPKP, dan PUPR.

“Ini mudah-mudahan menjadi salah satu prioritas untuk dilaksanakan di Kelurahan Melong,” tandas Enang.

Hal yang sama pula diungkapkan oleh Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Melong, Bambang Setiyono. Menurutnya, usulan-usulan yang diajukan didalam Musrenbang merupakan usulan-usulan yang sudah lama, dan diangkat kembali dalam Musrenbang Kelurahan Melong di Tahun 2025.

“Sebenarnya usulan-usulan ini yang sudah lama, seperti terulang lagi, seperti masalah stunting adalah isu nasional, dan dalam usulan menjadi prioritas utama,” ungkap Bambang.

“Sekarang yang lebih gawat lagi masalah sampah, sampah harus kita tuntaskan mulai kita pulang sampah dari rumah masing-masing, setelah sampah setelah kita pilah mau di apain?,” Bambang balik bertanya.

Karena lanjut Bambang, masalah sampah belum ada solusinya dari pihak Pemerintahan Kota Cimahi.

“Jadi setelah masyarakat memilah-milah sampah, tetapi tidak ada solusinya dari Dinas LH itu sendiri, kembali lagi satu roda lagi, kembali lagi satu truk lagi, ini yang perlu kita permasalahkan dan selesaikan,” tegas Bambang.

Hal yang sama diungkapkan oleh Lurah Melong Dian Rohimat. Menurut Dian Musrenbang Kelurahan Melong saat ini, merupakan tahap yang ketiga.

“Musrenbang di Kelurahan Melong ini merupakan tahap yang ketiga, dimana tahap yang pertama itu, yang dilaksanakan yang namanya rembuk warga,” terang Dian.

Sedangkan dalam tahap yang kedua, lanjut Dian yaitu digelarnya Forum Grup Discution (FGD)

“Rembuk Warga sudah dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2024, lalu ditanggal 15 Januari 2025 dilaksanakan FGD dengan pengajuan usulan dari empat bidang yaitu bidang fisik, ekonomi, sosial dan budaya serta Pemerintahan,” papar Dian.

Diakui oleh Dian bahwa dalam Musrenbang yang digelar tersebut, yang paling utama dan jadi skala prioritas adalah penanganan masalah banjir dan drainase.

“Masalah banjir dan drainase itu, bagaimana caranya untuk meminimalisir debet air yang tinggi, itu salah satunya, sedangkan dibidang sosial dan budaya, penanganan interfensi langsung mengenai stunting, dimana bayi-bayi itu sehat, berkolaborasi dengan dinas kesehatan, dan posyandu-posyandu di Kelurahan Melong,” tandasnya. (Bagdja)