Meriahkan HUT Kota Cimahi ke 22, Doel Sumbang Tampil Energik

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Penyanyi dan Pencipta lagu legendaris, Doel Sumbang dalam penampilannya beraksi di panggung memperingati Hari Jadi Kota Cimahi Ke 22 Tahun, masih tetap energik dan menghipnotis  penonton yang ikut bergoyang dan bernyanyi, di lapangan Pemkot Cimahi, Kamis (22/6/2023).

Doel Sumbang membawakan empat lagu, penonton tetap terus bergoyang dan besuka ria, hingga usai pentaspun Doel Sumbang diserang para penggemar untuk berswa foto  bersamanya.

Doel Sumbang saat dikonfirmasi terkait blantika musik penuh persaingan, namun Doel Sumbang jarang tampil lagi di layar kaca, dirinya menjelaskan, tahun-tahun ini blantika musik masih dalam keadaan kacau.

“Beberapa tahun terakhir ini industri musik itu masih kacau, sejak fisiknya tidak ada, akhirnnya semua orang akhirnnya larinya ke sosial media (Sosmed),” terang Doel Sumbang.

Jadi kata Doel, bagi orang-orang yang melahirkan album baru jarang ketahuan juga, banyak yang lolos dari publik, karena tidak ketahuan fisiknya, lari ke Tiktok, YouTube dan Sosmed lainnya.

“Saya sebenarnya mengeluarkan karya baru terutama Pop Sunda, tapi memang terbatas hanya di YouTube,” ujar Doel.

Dengan adanya media sosial tersebut, kata Doel ada yang menguntungkan bagi para musisi tersebut. “Bahkan bisa lebih cepat untuk menjualnya, tetapi tidak ada kebanggaan, karena bagi musisi kebanggaan membuat album itu ada fisiknya, ada CD-nya, ada casetnya, itu adalah kebanggaan bagi musisi,” jelas Doel Sumbang.

Sekarang jaman makin maju, kata Doel Sumbang hasil karya musisi itu dalam sosmed bentuknya hanya data. “Kalau bentuknya data kan bisa hilang, bisa bagus bahkan bisa error,” jelasnya.

Tapi yang terpenting, lanjut Doel Sumbang, dalam perubahan media ini jangan sampai mengganggu kreatifitas.

“Jadi harus tetap berkreatifitas, berkarya, meskipun menurut saya ya kurang asyik sih, ya suka tidak suka, karena sekarang jamannya sosmed, ya terpaks saya harus mempromosikan lewat media Sosmed tersebut,” paparnya.

Namun Doel saat disinggung masalah lagu Runtah ciptaannya yang sangat booming dan viral, tersebut, menurutnya masalah royalti keuntungannya, karena adanya Lembaga Management Kolektif Nasional (LMKN),

“Jadi LMKN merupakan suatu badan yang melakukan penagihan royalti-royalti yang menjadi hak bagi penciptanya, atau penyanyinya, dan itu sudah berjalan, hanya belum optimal seratus persen, paling tidak sudah ada pergerakan itu, yang insyaallah bisa memberikan kesejahteraan para pencipta lagu dan penyanyinya, dan sampai saat ini masih aman,” pungkasnya (Bagdja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *