Perannya Sangat Penting, Dicky Tegaskan Pemkot Cimahi Terus Berikan Perhatian pada Guru Ngaji

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).-Pemerintah Kota Cimahi yang diprakarsai oleh Dinas Pendidikan Kota Cimahi menggelar acara Pembinaan Guru Ngaji di Aula Gedung A Pemerintahan Kota Cimahi Rabu (18/12/2024).

Acara dibuka langsung PJ Walikota Cimahi, Dicky Saromi didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Nana Suyatna dan para guru ngaji.

Menurut Dicky, peran guru ngaji itu adalah sangat luar biasa dalam membangun pendidikan dan khususnya karakter generasi muda di Cimahi.

“Umat Islam yang berakhlak itu bersaudara. Otak boleh Jerman, hati kita tetap Mekah,” ucap Dicky.

“Guru ngaji di Cimahi itu keberadaannya sangat penting, karena mereka adalah ujung tombak, dalam memboomingkan Alquran,” terang Dicky.

Karena lanjut Dicky, Alquran itu harus jadi pedoman masyarakat, khususnya generasi muda.

Jadi tandas  Dicky, keberadaan para guru ngaji tersebut sangatlah penting.

“Atas dasar itulah maka, kami terus meningkatkan kapasitas mereka, bagaimana mereka mampu untuk cara mengajarnya, dengan baik dan mampu dipahami, secara luas,” ucapnya.

Diakui Dicky,  pihaknya juga memikirkan kebutuhan dan hak-hak untuk para guru ngaji.

“Dimana dari jasa yang telah mereka lakukan di Kota ini, tentu yang kita berikan itu bukan gaji, tetapi honor, bahwa hampir guru ngaji kita sebanyak 2.477 guru ngaji, dan verifikasinya dilakukan disetiap wilayah, jadi kelurahan yang memverifikasi, data mereka dan termasuk bagaimana aktifitas mereka.

Dari sanalah mereka, pemerintah Kota Cimahi melalui Disdik Kota Cimahi yang mengelolanya memberikan honor bagi para guru ngaji tersebut.

“Selain honor, kami juga memberikan kesadaran bahwa pentingnya dari honor itu, mereka mampu untuk menyisihkan untuk BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagaan kerjaan,” beber Dicky.

Karena dengan adanya sumbangan iuran BPJS itu, agar para guru ngaji mempunyai ketenangan.

“Kalau terjadi apa-apa, memang tidak dikehendaki, tetapi seandainya itu terjadi, kepada mereka Karena resiko dalam tugas, semuanya sudah dalam tanggungan,” jelasnya.

Ditambahkan Dicky, belajar mengajar Alquran, tidak dibeda-bedakan antara kaum disabilitas dan yang normal.

Jadi kata Dicky kedepannya, masalah honor, dilihat dari Pendapatan Pemkot Cimahi.

“Bila pendapatan Asli  kita naik, maka mereka naik juga,” ujarnya.

Sementara itu, Kadisdik Kota Cimahi, Nana Suyatna mengungkapkan, masalah horor, sudah didata, yaitu besarannya Rp 200 ribu per orang,

“Untuk BPJS Ketenagakerjaan, dan juga BPJS Kesehatan,  jadi mereka sudah sepakat apa yang diterangkan oleh Dicky.

Anggaran tersebut diberikan per tahun, “kita berikan insentif Rp 200 ribu /orang, jadi didalam insentif itu, kita sisihkan untuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, jadi misalkan ada yang meninggal, kita keluarkan,” tandas Nana. (Bagdja)