PJ Walikota Cimahi Bersama Kepda Bandung Raya Bahas Penanganan Sampah Di TPA Sarimukti

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Penjabat (PJ) Walikota  Cimahi, Dicky Saromi menghadiri pertemuan dengan para kepala daerah se-Bandung Raya di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang diinisiasi Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Selain PJ  Walikota Cimahi, Dicky Saromi, hadir juga Pj. Wali Kota Bandung A Koswara, Pj. Bupati Bandung Barat Ade Zakir dan Pjs Bupati Bandung Dikky Achmad untuk membahas terkait penanganan sampah di Bandung Raya.

“Hari ini, bersama kepala daerah Cimahi, Kota Bandung, KBB, dan Kabupaten Bandung melaksanakan peninjauan TPAS Sarimukti. Kami sepakati membatasi pengiriman sampah,” ungkap Bey saat ditemui di TPA Sarimukti, Sabtu  (2/11/2024).

Bey mengatakan saat ini dari lima zona yang ada di kawasan TPA Sarimukti, hanya satu zona yang difungsikan yakni zona empat. Sementara dua zona sedang dalam tahap penataan ulang. Zona perluasan itu mencapai 6,3 hektare yang rencananya akan beroperasi untuk menampung sampah mulai awal tahun 2025.

“Jadi hanya 1 zona yang berfungsi. Kemudian untuk perluasan optimalisasi lahan zona 5, disiapkan untuk menampung sampah pada awal tahun 2025 (dengan luas zona 5 sekitar 6,3 hektare),” beber Bey.

Pemprov Jabar, kata Bey, sudah sudah menyiapkan segala kebutuhan perluasan zona penampungan sampah tersebut. Seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan sosialisasi pada masyarakat di sekitar TPA Sarimukti.

“Jaminan bagi warga soal dampak perluasan, tentunya IPAL kita buat sesuai kebutuhan. Kemudian kondisi air, kami komitmen akan dilakukan pipanisasi, jadi (sumber air) tidak terganggu,” kata Bey.

Pihaknya meminta perluasan ini disikapi dengan bijaksana karena kondisinya saat ini sedang darurat. TPPAS Legok Nangka di Kabupaten Bandung saat ini belum bisa digunakan sehingga wilayah Bandung Raya masih mengandalkan TPA Sarimukti untuk membuang sampah.

“Masalah buat warga seperti bau, itu ya karena kita masih landfill. Tentu kami masih berharap optimalisasi lahan bisa disikapi bijaksana karena kondisi darurat. Supaya tidak terlalu menimbulkan bau, kita upayakan pengurangan sampah organik,” kata dia. (Bagdja)