DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, mengimbau warga Kota Cimahi waspada terjangkitnya Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Pada tahun 2024 saja kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cimahi mengalami lonjakan signifikan,” ucap Dwihadi, Jumat (10/1/2025).
Pada tahun 2024, jumlah kasus DBD di Kota Cimahi yang meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2023 tercatat 363 kasus DBD, sementara pada tahun 2024 jumlah kasusnya mencapai 822, hal tersebut diakibatkan dari faktor perubahan iklim turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus DBD,” lanjut Dwihadi kembali.
Lebih lanjut Dwihadi menjelaskan, cuaca yang tidak menentu, dengan hujan yang datang tiba-tiba disertai musim kemarau, memicu terjadinya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Perubahan iklim mempengaruhi jumlah kasus DBD, tidak hanya di Cimahi, tetapi juga di wilayah lainnya. Cuaca yang berubah-ubah, hujan lalu kemarau, seringkali menciptakan genangan air, yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” kata Dwihadi.
Maka dari itu, secara dini, untuk mengatasi masalah tersebut, Dinkes Kota Cimahi mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk, seperti bunga lavender, daun sirih, dan daun mint.
“Disarankan agar masyarakat dapat memelihara ikan di bak penampungan air yang sulit dijangkau, seperti ikan cupang, mujair, dan ikan mas. Ikan-ikan ini diketahui dapat mengurangi jumlah jentik nyamuk, sehingga membantu mencegah berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD tersebut,” ujarnya. (Bagdja)