DEPOSTJABAR.COM (KABUPATEN BANDUNG).- Masyarakat Kampung Legokondang RT 04 RW 18, Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, geger dengan ditemukannya benda yang mencurigakan oleh seorang petani saat menggali tanah di ladangnya, Selasa (13/5/2025) sore.
Petani tersebut bernama Maman Sulaiman (40), pada saat itu, dirinya tengah menggali tanah hingga kedalaman sekitar 1,5 meter, tiba-tiba paculnya menyentuh benda keras.
Karena Maman penasaran, ia mengangkatnya dengan tangan, Maman mengira, benda tersebut hanyalah mainan atau besi tua.
Namun, setelah dilihat, bentuknya menyerupai mortir kaliber 81 mm. Maman pun segera melapor kepada Ketua RW 18, Apep Setiawan Ramdani. Tak menunggu lama, Apep langsung menghubungi Babinkamtibmas dan Babinsa setempat.
Kapolsek Ciwidey, AKP Peeterson Timisela yang menerima laporan dari Babinmas dan segera mengambil tindakan. Peterson berkoordinasi dengan Danramil 2414/Ciwidey, Kapten Inf Agus Fauzi dan menghubungi Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob Polda Jawa Barat.
Tim Jibom yang dipimpin Bripka Ujang Wahyudin tiba pada Rabu (14/5/2025).
Setelah dilakukan pemeriksaan ke lokasi, mereka membawa mortir ke kawasan Bumi Perkemahan (Buper) Rancaupas, Kecamatan Rancabali untuk dimusnahkan.
Proses pemindahan dan pemusnahan berjalan lancar di bawah pengawasan langsung Kapolsek Ciwidey AKP Peeterson.
Menurut Peeterson, mortir tersebut diduga peninggalan zaman kolonial Belanda.
“Kami langsung bergerak begitu laporan masuk. Sinergi dengan Danramil dan Gegana sangat membantu,”ujar Peeterson.
Peeterson juga telah mengimbau kepada masyarakat agar tidak menyentuh benda mencurigakan ini, bila menemukan benda yang mencurigakan, segera lapor kepada aparat setempat.
“Segera laporkan ke Babinkamtibmas atau Babinsa. Penanganan cepat bisa mencegah risiko,” kata Peeterson didampingi Danramil 2414/Ciwidey, Kapten Inf Agus Fauzi.
Sementara itu, yang disampaikan oleh Ketua RW 18, Apep Setiawan Ramdani mengaku sangat terkejut.
“Warga kami awalnya tak menyangka benda itu berbahaya. Untung saja langsung kami laporkan,” cetus Apep.
Apep pun menyampaikan rasa syukur karena seluruh proses berlangsung aman. Untuk menghindari kerumunan, Apep bersama petugas dari Polsek dan Koramil berjaga semalaman.
“Kami tidak ingin ada warga yang mendekat demi keselamatan bersama,” jelasnya.
Ia juga meminta warga tetap waspada jika menemukan benda sejenis di kemudian hari.
Penemuan mortir ini menjadi pengingat penting. Bahwa banyak wilayah pedesaan masih menyimpan peninggalan berbahaya dari masa lalu.
“Oleh karena itu, peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga keamanan lingkungan,”
Suasana di Kampung Legokondang kembali kondusif. Warga merasa lega setelah mortir berhasil diamankan dan dimusnahkan. (Bagdja)