DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).- Babe Aldo siap geruduk DPRD Jabar untuk tolak ternak nyamuk Wolbachia yang telah dilakukan Pemkot Bandung di Kelurahan Pesanggrahan Kecamatan Ujung Berung.
Aksi geruduk DPRD Jabar terkait nyamuk Wolbachia akan dilakukan pada Senin 18 Desember 2023.
Pendiri Majelis Penderitaan Rakyat, Ali Ridho Assegaf alias Babe Aldo mengataka, langkah Kementerian Kesehatan yang mengadu nyamuk aedes aegypti versus nyamuk Wolbachia nggak jelas kajiannya.
“Nggak jelas kajiannya, bisa saja itu proyek pesanan dari luar negeri, bukankah nyamuk wolbachia itu buatan Bill Gates,” katanya dalam wawancaranya dengan wartawan di sebuah kafe di kawasan Buah Batu, Sabtu 16 Desember 2023.
Sebagai rujukan, jelas Babe Aldo, Singapura saja yang sudah ternak nyamuk wolbachia untuk melawan nyamuk aeds aegypti gagal.
“Apa kata dunia, kalau proyek gagal justru ‘dibeli’ Indonesia,” ungkapnya.
Singapura, jelas Babe Aldo sudah melakukan proyek itu sejak 2016 tetapi pada tahun 2022 dilaporkan ada 32.173 kasus DBD.
Angka itu, terang Babe Aldo, adalah angka tertinggi kedua dalam satu tahun, rekor sebelumnya 35.266 kasus pada 2020.
Bahkan, kata Babe Aldo lagi, Dr Ng Lee Ching, direktur institut kesehatan lingkungan di NEA mengatakan, proyek Wolbachia bukanlah solusi paten untuk mengatasi penularan DBD.
“Walau ada proyek Wolbahia, bukan berarti tidak ada risiko,” ungkapnya.
Contoh kasusnya di Indonesia, kata Babe Aldo, Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya juga sudah tunda proyek Wolbachia.
Pj Gubernur Bali tunda proyek wolbachia karena upaya melepaskan nyamuk ‘aduan’ di daerah Buleleng dan Kota Denpasar menuai pro dan kontra dari masyarakat.
Aksi geruduk DPRD Jabar akan dilakukan pada Senin 18 Desember 2023.
“Kita mau audiensi dengan wakil rakyat. Agar mereka mau menolak ternak nyamuk Wolbachia ini. Agar kita punya dasar hukum saat mensosialisasikan dampak ternak nyamuk.

Sementara itu, Ketua Majelis Adat Sunda, Ari Mulya Subagjda mengatakan, aksi geruduk DPRD Jabar akan dilakukan pada hari Senin 18 Desember 2023.
“Kita mau audiensi dengan wakil rakyat. Agar mereka mau menolak ternak nyamuk Wolbachia ini. Agar kita punya dasar hukum saat mensosialisasikan dampak buruk ternak nyamuk Wolbachia ini,” katanya.
Yang dikhawatirkan Kang Ari jika tidak ada upaya untuk menolak ternak nyamuk Wolbachia, Pemkot Bandung bisa saja melanjutkan proyek yang belum jelas dampaknya ini.
Yang sudah diketahui Kang Ari setelah Kelurahan Pesanggrahan, ternak akan dilanjutkan ke 4 kelurahan lain di sekitar kecamatan Ujungberung.
“Kita khawatir ada dampak yang lebih buruk lagi, bukankah selama ini upaya membasmi nyamuk aedes aegypti yang lebih Indonesia, dan itu berhasil menekan DBD kenapa tiba-tiba ada ternak proyek Wolbachia,” ungkapnya.
Warga Ujungberung, Yuyu Wahyudi mengatakan Nyamuk Wolbachi diternak pemerintah kota dengan menaruh ember-ember berisi air bersih.
“Satu kelurahan disebar sekitar 300 ember, satu ember berisi 200 telur wolbachia,” katanya.
Rencananya kalau nggak ada penolakan upaya ini akan dilanjutkan ke kelurahan-kelurahan lain yang ada di sekitar kelurahan Pesanggrahan, seperti kelurahan Pasirjati, Pasir Wangi. (Aris)