Bunga di Tepi Jurang Part 2 : Gadis Logis Itu Ternyata Penyuka Odading

DEPOSTJABAR.COM – Dreja dan Alita pulang bersama. Mereka putuskan untuk naik angkutan kota. 

Dilihatnya, cahaya malam kota itu begitu indah, tak seperti suara hati dari Dreja yang masih dirundung duka. 

Diingatnya saat itu, beras, uang dan Alena. 

Mungkin Alena lebih spesifik di kepalanya. 

“Sedang apa dia? apa dia sehat? Apa dia juga memikirkanku,” ucap pria yang sedang sedih itu. 

Sejenak Dreja jadi orang dungu dengan memikirkan orang lain.

Tentunya, lamunan tengah malam itu disaksikan Alita.

Gadis manis berkacamata itu seakan heran, atasannya yang pendiam itu kini didepannya, raut mukanya sedih. 

Mereka membisu, kaku sekali di dalam angkot. 

Hingga tanpa sadar, gawai Alita berdering, dengan nada suara tak biasa. 

“Odading Mang Oleh, hmmm rasanya seperti Anda menjadi Iron Man,” bunyi suara gawai Alita. 

Dan Dreja yang mendengar itu, menahan tawa. 

Wajahnya memerah, pipinya mengembang, mukanya jadi lucu. 

Alita yang melihat hal itu justru menggoda Dreja dengan membunyikan ulang suara Odading itu. 

Akhirnya semua tertawa, suasanapun jadi cair. 

Dreja yang galau akan Alena perlahan terlupakan oleh hadirnya sosok Ade Londok di ponsel milik Alita. 

Dreja yang penasaran bertanya, kenapa dia memilih Ade Londok sebagai nada dering di gawai nya? 

Alita menjawab, kalau dirinya adalah mantan Ade Londok.