Hati-Hati Jangan Makan Kacang Tanah Berlebihan, Ternyata Berpotensi Melahirkan Efek Samping

DEPOSTJABAR.COM.- Kacang tanah, tak perlu diragukan lagi, merupakan makanan bergizi yang kaya akan protein, lemak sehat, serat, vitamin dan mineral.

Namun demikian, kacang tanah,  ternyata memiliki potensi efek samping, apalagi jika yang mengkonsumsinya memiliki alergi atau kondisi kesehatan tertentu.

Karena itu, walaupun kacang tanah termasuk makanan bergizi, mengkonsuminya tetap perlu kehati-hatian. Dan yang pasti, jangan berlebihan.

Nah adapun potensi efek samping kacang tersebut, sebagaimana  dikutip dari American College of Allergy, Asma dan Imunologi serta Klinik Mayo, adalah sebagai berikut.

1. Reaksi alergi

Menurut Klinik Mayo, ada alergi yang disebut alergi kacang. Bagi sebagian orang yang alergi terhadap kacang tanah, kacang tanah dalam jumlah sedikit pun dapat menimbulkan reaksi signifikan yang bahkan bisa berakibat fatal.

Alergi kacang adalah salah satu alergi makanan yang paling umum, dan dapat menyebabkan reaksi parah mulai dari gejala ringan seperti gatal-gatal dan gatal-gatal hingga anafilaksis yang mengancam jiwa.

Menurut Klinik Mayo, orang dengan alergi kacang harus benar-benar menghindari kacang tanah dan produk yang mengandung kacang tanah untuk mencegah reaksi alergi.

2. Masalah pencernaan

Kacang tanah mengandung serat dalam jumlah tinggi yang bermanfaat untuk pencernaan. Namun, bagi sebagian orang, mengonsumsi kacang tanah atau produk kacang tanah dalam jumlah banyak dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gas, kembung, diare, atau sembelit, apalagi jika tidak terbiasa dengan makanan berserat tinggi.

3. Pertambahan berat badan

Meskipun padat nutrisi, kacang tanah juga padat kalori karena kandungan lemaknya yang tinggi.

Karena itu, mengonsumsi kacang tanah atau selai kacang dalam jumlah besar tanpa mempertimbangkan ukuran porsi dapat menyebabkan penambahan berat badan, terutama jika tidak diimbangi dengan makanan lain dan aktivitas fisik yang teratur.

4. Kontaminasi fflatoksin

Kacang tanah rentan terhadap kontaminasi aflatoksin, yaitu senyawa beracun yang dihasilkan oleh jamur tertentu. Paparan aflatoksin tingkat tinggi telah dikaitkan dengan kerusakan hati dan peningkatan risiko kanker hati.

Nah untuk meminimalkan paparan aflatoksin, penting untuk menyimpan kacang dengan benar di tempat sejuk dan kering dan mengonsumsinya dalam jangka waktu yang wajar.

5. Mengandung oksalat, bahaya untuk ginjal

Kacang tanah mengandung oksalat, senyawa alami yang dapat membentuk kristal dan berkontribusi terhadap perkembangan batu ginjal pada individu yang rentan. Orang yang rentan terhadap batu ginjal mungkin perlu mengurangi asupan makanan tinggi oksalat seperti kacang tanah.

6. Gangguan pada pengobatan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa resveratrol yang ditemukan dalam kacang tanah dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah (antikoagulan) seperti warfarin.

Karena itu, kacang tanah harus dikonsumsi secukupnya oleh individu yang memakai obat ini untuk menghindari potensi efek samping.

7. Mengandung residu pestisida

Kacang tanah yang ditanam secara konvensional mungkin mengandung residu pestisida, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dalam jangka waktu lama.

Untuk itulah harus hati-hati saat memilih kacang tanah organik atau  sebaiknya mencuci kacang tanah konvensional secara menyeluruh sebelum dikonsumsi dapat membantu mengurangi paparan pestisida.

8. Ada dampak untuk gula darah

Kacang tanah memang memiliki indeks glikemik (GI) yang relatif rendah, yang berarti kacang tanah tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat.

Namun mengonsumsi produk kacang tanah yang diberi pemanis atau rasa dalam jumlah besar seperti cangkir selai kacang atau camilan kacang manis dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, terutama pada individu dengan diabetes.

Demikianlah. Sekali lagi, kacang tanah itu menawarkan banyak manfaat kesehatan, namun demikian penting untuk mewaspadai potensi efek samping, terutama bagi individu dengan alergi, masalah pencernaan, atau masalah kesehatan tertentu. (Ina)