Jus Buah dan Soda, Minuman yang Sebaiknya Dihindari Penderita Pradiabetes

DEPOSTJABAR.COM.- Bagi penderita pradiabetes, mengelola gula darah sangat penting, agar kondisinya tetap membaik.Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memperhatikan pilihan minuman.

Sekedar diketahui, beberapa jenis minuman justru bisa memperburuk kondisi ini dengan meningkatkan kadar gula darah, memicu resistensi insulin, dan berkontribusi pada penambahan berat badan.

Itu artinya, jika tidak hati-hati, minuman tertentu bisa membanjiri tubuh dengan kalori kosong yang memperburuk kesehatan metabolik Anda.

Untuk membantu Anda memilih minuman yang lebih baik, berikut ini saran yang disampaikan ahli gizi Kimberly Booker, RD, dan Destini Moody, RD sebagaimana dikutip dari shefinds, Senin 18 November 2024.

Menurut mereka, ada dua jenis minuman manis yang sebaiknya Anda hindari: jus buah kemasan dan soda. Mari kita simak penjelasan mereka mengenai dampak kedua minuman ini terhadap tubuh.

1. Jus Buah: Tampak Sehat, Tapi Berbahaya

Jus buah sering dianggap sebagai pilihan minuman sehat, tetapi kenyataannya banyak jus buah kemasan yang dijual di pasaran justru mengandung banyak gula tambahan, bahkan pewarna dan perasa buatan.

“Jus buah komersial umumnya mengandung gula tambahan dan kehilangan banyak serat yang ada dalam buah utuh. Tanpa serat, jus ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, meningkatkan peradangan, dan mengganggu pengaturan rasa kenyang,” kata Booker.

Selain itu, tubuh kita tidak menghitung kalori cair dengan cara yang sama seperti kalori dari makanan padat. Hal ini membuat kita lebih mudah mengonsumsi kalori berlebih, yang akhirnya bisa menyebabkan penambahan berat badan.

“Tanpa serat, jus buah cenderung tidak memberi rasa kenyang yang sama dengan buah utuh, sehingga kita lebih mudah mengonsumsi lebih banyak kalori dari sumber lain,” tambah Booker.

2. Soda: Gula Cair yang Berbahaya

Soda adalah minuman populer yang dikenal dengan kandungan gula tinggi, terutama dalam bentuk sirup jagung fruktosa tinggi. Begitu masuk ke dalam tubuh, gula ini cepat diserap, menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Jika dikonsumsi secara teratur, soda dapat menyebabkan peradangan kronis, penambahan berat badan, dan akhirnya memperburuk resistensi insulin.

“Sebagai contoh, sebuah kaleng soda 12 ons bisa mengandung antara 120 hingga 180 kalori, tergantung mereknya. Meski jumlahnya tidak terlalu besar, soda sama sekali tidak mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Selain gula, soda juga mengandung pewarna dan perasa buatan yang tidak memberikan nilai gizi apa pun,” kata Moody.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa soda “pada dasarnya adalah gula cair,” yang berisiko menyebabkan peradangan dalam tubuh dan memperburuk pengelolaan berat badan. Jika Anda terus mengonsumsi soda, Anda mungkin akan lebih sulit menurunkan berat badan dan berisiko lebih tinggi terhadap penyakit kronis seperti diabetes tipe 2.

Alternatif Sehat untuk Menjaga Gula Darah Stabil

Lalu, apa yang sebaiknya Anda pilih sebagai pengganti? Menurut para ahli, pilihan terbaik adalah minuman yang tidak menambah beban kalori atau gula berlebih.

Cobalah minum air dengan irisan lemon, jeruk nipis, mentimun, atau buah beri untuk menambah kesegaran tanpa menambah kalori. Teh tanpa pemanis, teh herbal, atau air soda juga merupakan pilihan yang sangat baik untuk mendukung metabolisme tubuh dan mengurangi peradangan.

Saran lain, jika Anda sangat menyukai jus buah, cobalah untuk memilih buah utuh dan mencampurnya dengan sayuran berdaun hijau, protein, dan susu nabati.

Ini bisa memberikan manfaat gizi lebih tanpa menambah gula dan kalori berlebih. Dengan alternatif-alternatif ini, Anda bisa tetap terhidrasi dengan sehat tanpa mengorbankan keseimbangan gula darah atau berat badan. Semoga bermanfaat. (Ina)