DEPOSTJABAR.COM.- Tidak semua makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari aman untuk kesehatan tubuh, terutama organ hati.
Beberapa hidangan populer yang tampaknya tidak berbahaya justru bisa menjadi penyebab utama perlemakan hati (fatty liver) jika dikonsumsi secara berlebihan atau terus-menerus.
Sebelumnya perlu dijelaskan bahwa dua penyebab utama perlemakan hati adalah konsumsi alkohol berat dan pola makan tidak sehat.
Namun, ternyata banyak makanan yang dikira “aman” juga memiliki risiko besar memicu penumpukan lemak di dalam hati.
Kondisi ini awalnya memang tidak menimbulkan gejala, tetapi jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi hepatitis, sirosis, hingga kanker hati.
Berikut empat jenis makanan yang perlu Anda batasi konsumsinya demi menjaga kesehatan hati sebagaimana laporan situs web kesehatan Healthline (AS):
1. Susu Murni dan Produk Olahannya
Produk susu seperti susu murni, keju tinggi lemak, yogurt berlemak, dan krim mengandung asam lemak jenuh yang tinggi. Asupan berlebihan dari jenis lemak ini dikaitkan dengan peningkatan akumulasi lemak di hati serta penurunan sensitivitas insulin, dua faktor penting dalam perkembangan perlemakan hati.
Sebuah studi dalam Nutrients menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak jenuh meningkatkan risiko gangguan metabolisme pada organ hati.
2. Makanan Cepat Saji
Menu favorit seperti ayam goreng, kentang goreng, pizza, hamburger, dan kue instan umumnya tinggi akan lemak, garam, gula, dan pati olahan.
Bahkan, menurut studi dari Clinical Gastroenterology and Hepatology, konsumsi makanan cepat saji hanya sekitar 20% dari total kalori harian sudah cukup untuk meningkatkan risiko perlemakan hati — bahkan pada orang dengan berat badan normal.
Selain itu, makanan ini sering digoreng dengan minyak yang dipakai berulang-ulang, yang semakin memperburuk kondisi fungsi detoksifikasi hati.
3. Pemanis Buatan
Meski dianggap lebih aman daripada gula biasa, beberapa pemanis buatan seperti aspartam dan sukralosa justru bisa membahayakan hati.
Menurut penelitian dalam jurnal Toxins, bahan-bahan ini dapat mengganggu mikrobioma usus, memicu peradangan kronis, serta mengacaukan metabolisme lipid di hati, sehingga memudahkan penumpukan lemak.
4. Makanan Ringan Kemasan
Keripik, biskuit, snack gurih, dan camilan instan lainnya sering mengandung minyak goreng bekas pakai, lemak trans, dan kadar garam tinggi.
Lemak trans khususnya telah terbukti meningkatkan risiko hepatitis non-alkoholik dan perlemakan hati, seperti yang dilansir oleh situs kesehatan Healthline.
Kesimpulan
Demikian sumber tadi, perlemakan hati bisa terjadi tanpa disadari karena kebiasaan makan yang keliru.
Empat jenis hidangan di atas, meskipun sering dikonsumsi sehari-hari, ternyata punya potensi besar merusak fungsi hati jika dikonsumsi secara berlebihan.
Untuk mencegah hal ini, mulailah memilih makanan yang lebih sehat, rendah lemak jenuh, rendah gula, dan minim pengawet atau pemanis buatan.
Jaga pola makan, jaga juga kesehatan hati Anda! (Ina)