Lapis Legit, Sajian Wajib saat Perayaan Imlek: Ini Sejarah dan Maknanya

DEPOSTJABAR.COM.- Perayaan Imlek selalu identik dengan berbagai hidangan lezat yang menggugah selera.

Salah satu sajian yang tidak pernah absen dari meja perayaan adalah Lapis Legit.

Kue tradisional ini bukan hanya sekadar makanan penutup, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Tionghoa.

Sejarah dan Makna Lapis Legit

Lapis Legit, atau yang juga dikenal sebagai Spekkoek, adalah kue lapis yang berasal dari Indonesia dengan pengaruh Belanda.

Kue ini terdiri dari banyak lapisan tipis yang disusun rapi, melambangkan rezeki yang berlapis-lapis dan keberuntungan yang terus mengalir.

Dalam tradisi Tionghoa, Lapis Legit juga dianggap sebagai simbol kesabaran dan ketekunan, karena proses pembuatannya yang memerlukan waktu dan ketelitian.

Bahan dan Proses Pembuatan

Lapis Legit terbuat dari bahan-bahan berkualitas seperti mentega, telur, gula, dan tepung terigu.

Proses pembuatannya cukup rumit, di mana adonan harus dipanggang lapis demi lapis hingga mencapai ketebalan yang diinginkan.

Setiap lapisan harus dipanggang hingga matang sempurna sebelum menambahkan lapisan berikutnya.

Inilah yang membuat Lapis Legit memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang kaya.

Variasi Rasa

Meskipun Lapis Legit klasik memiliki rasa yang khas dengan aroma rempah-rempah seperti kayu manis dan cengkeh, kini banyak variasi rasa yang bisa dinikmati.

Beberapa di antaranya adalah Lapis Legit keju, cokelat, pandan, dan bahkan durian.

Setiap variasi memberikan sentuhan unik yang tetap mempertahankan kelezatan asli dari kue ini.

Sajian Wajib saat Imlek

Lapis Legit menjadi sajian wajib saat perayaan Imlek karena makna simbolisnya yang mendalam.

Kue ini sering disajikan sebagai hidangan penutup atau sebagai hadiah untuk keluarga dan teman.

Kehadirannya di meja perayaan diharapkan membawa keberuntungan dan rezeki yang berlimpah sepanjang tahun.

Sudahkah Anda menyiapkan Lapis Legit? (Ina)