DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG).- Cupumanik kembali menggeliat, mengobati rindu para penggemar. Tampil dihadapan publiknya sendiri di sebuah kafe di kawasan Cimenyan, Bandung.
Cupumanik Band digawangi Chandra Herawan/Che (vokal), Doni Setiawan/Doni (drum), Muhammad Riyadh/Iyak (bass), Eksi Mulya Gunawan/SQ (gitar) dan I Gede Rama/Rama (gitar).
Diacara tersebut, Cupumanik manggung dengan membawakan 12 lagu, selain itu juga ada cerita singkat dari para personel soal karier dan cerita dibalik lagu yang telah membesarkan namanya.
Tiga lagu pamungkas yang dibawakan Cupumanik Band di acara itu adalah Maha Rencana, Syair Manunggal dan Siklus Waktu.
Dari tiga lagu sebagaimana tersebut di atas, penggemar grup musik Indonesia bisa mengetahui, Cupumanik bukan grup band biasa,
Musiknya selain bisa dinikmati di acara-acara underground yang dominasi musik keras, juga ada musik-musik akustik, ultimate.
Semua itu tidak lain dikarenakan, panggung yang dipijak Cupumanik di acara ini adalah cafe, salah satu destinasi baru di kota Bandung. Khususnya pengunjung yang ingin merasakan sensasi ngopi sambil menikmati pemandangan alam.
Kalau sebelumnya, meja tamu di acara itu tempat duduk bisa, tetapi di acara ini, tempat ngopinya di dalam tenda. Jadi kalau dulu ada yang namanya teater mobil, maka acara ini juga bisa disebut teater tenda, meureun.
Usai manggung personel grup musik itu kepada wartawan mengatakan, Cupumanik Band kembali menggeliat. Coba mengobati rindu para penggemar.
“Pasca covid, kita baru manggung dua kali. September manggung di Bogor dan sekarang di Bandung,” kata Che.
Bandung dipilih sebagai tempat manggung, karena Cupumanik berasal dari Bandung. “Untuk itu, kami coba membut sebuah konser bernunsa akustik ultimate,” katanya.
“Sedikit riset sebenarnya, bahwa ini adalah riset Cupumanik untuk Cupumanik ke depan akan seperti apa,” tambahnya.
Hasilnya cukup bagus. Semua penonton senang. “Ini tentunya cukup mengharukan, indah sekali malam ini, karena semua yang hadir disini merasakan impian dan nnuansa yang kami sampaikan. Artinya, mereka mempunyai chemistry yang sama,” jelas Che.

Disoal kenapa nggak seperti Cupumanik yang asli. Nggak Cupumanik banget, Che angkat bicara. “Cupumanik sebetulnya punya lagu kenceng dan lagu pelan,” terangnya.
Jadi selama ini, lagu pelannya Cupumanik nggak punya ruang untuk dimainkan.
“Jadi Cupumanik itu sebetulnya, band di panggung brutal bisa, di panggung underground bisa. Kita bahkan pernah diundang ke acara metal juga, dan hasilnya kita layak juga main di tempat mereka,” ungkapnya.
“Kita akhirnya harus membuat konser-konser mandiri untuk lagu, pelan kita,” terangnya.
Soal konser dan album ke depan, Che mengatakan lima lagu sedang digarap Cupumanik.
“Semuanya sudah beres direkam, tinggal vokalisnya lagi ngulik lirik katanya, katanya masih riset, kemungkinan Januari ini rekaman satu single harus beres,” ungkapnya.
“Dengan satu single itu nantinya akan dibuatkan video klip, sekaligus konser tunggal pertama di Bandung. Jadi seperti single release party,” pungkasnya. (Aris)