Akhiri Teori Konspirasi Jack dan Rose, Misteri Kelam di Balik Film Fenomenal Titanic 

DEPOSTJABAR.COM,- Pada 19 Desember 1997, Titanic tayang di bioskop untuk pertama kalinya. Dirilis bersamaan dengan film-film besar itu, Titanic berhasil meraup keuntung 3 juta dolar AS lebih banyak di minggu pertama penayangannya. 

Film ini kemudian memecahkan rekor box-office, membuat Kate Winslet dan Leonardo DiCaprio menjadi megabintang. Titanic berhasil meraih 11 Academy Awards pada 1998. Film arahan James Cameron ini telah meraup lebih dari 2.187.463.944 dolar AS hingga saat ini. 

Mengutip History, Sabtu 19 Desember, tanggapan kritis terhadap film itu terbagi. Banyak ulasan positif, tetapi beberapa kritikus memuji efek visual dan urutan aksi. Namun ada juga kritikus menunjukkan kelemahan skenario, Dalam satu bagian yang sangat berkesan, Kenneth Turan dari Los Angeles Times menulis bahwa film Titanic “berbau kepalsuan bahkan kurang orisinil.” 

Cameron menggemakan dialog dari karakter Leonardo DiCaprio di Titanic yaitu “I’m the king of the world! (aku adalah raja dunia)” setelah menerima Piala Oscar untuk Sutradara Terbaik. Saat menerima penghargaan Film Terbaik, James Oscar sedikit lebih pendiam, meminta hening sejenak untuk mengenang lebih dari 1.500 orang yang tenggelam saat tragedi Titanic.

Teori Konspirasi dari RMS Titanic

Jalan cerita Titanic terinspirasi dari tragedi tenggelamnya kapal Royal Mail Ship (RMS) Titanic pada 1912. Mengutip laman Britanica, RMS Titanic, kapal penumpang mewah Inggris, tenggelam saat pelayaran perdananya dalam perjalanan ke New York dari Southampton, Inggris. Tragedi tersebut diketahui menewaskan sekitar 1.500 orang penumpang dan awak kapal. 

Tidak hanya menghasilkan film dan penelitian, tenggelamnya RMS Titanic juga melahirkan teori konspirasi. Salah satu teori “tergila” menyatakan bahwa sesungguhnya RMS Titanic tidak pernah tenggelam. 

Teori ini dimulai dengan fakta bahwa sebuah kapal bernama Olimpiade rusak saat berlayar dari Southampton, Inggris ke New York pada September 1911. Kapal harus kembali ke galangan pengiriman Harland and Wolff di Belfast untuk diperbaiki. Perusahaan memperbaiki Olimpiade dan berlayar ke New York dan kembali. Kapal kembali ke Belfast untuk perbaikan lebih lanjut pada Maret 1912, beberapa minggu sebelum Titanic berlayar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Great write-up! The points discussed are highly relevant. For those wanting to explore more, this link is helpful: FIND OUT MORE. What are your thoughts?