DEPOSTJABAR. COM (TASIKMALAYA).- Hasil produksi pengrajin bet pingpong yang berada di Kampung Sukarindi RT 07/01, Kelurahan Sukarindik, Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya sudah tembus pasar dunia.
Pemilik Perbernama Fajmi Nursyamsi (37) menceritakan, awal perjalanan pembuatan bet pingpong diawali oleh seorang bapak bernama H. Enjang Krismana (73) dan seorang ibu bernama Ai Tuti(70) yang merintis pembuatan bet mulai dari kayu hingga menjadi barang jadi.
“Kini kedua orang tua saya sudah tiada dan saya sebagai anak ke tiga melanjutkan usaha ini sebagai generasi ke dua dengan membawa Perusahaan Kosaka dengan brand Kosaka,” kata Fajmi saat ditemui di lokasi pembuatan bet di rumahnya di Kampung Sukarindik RT07/01, Kelurahan Sukarindik Kota Tasikmalaya, Selasa(1/10/2024).

Menurut Fajmi, nama Kosaka ini diambil dari keluarga besar dari seorang nenek yang bernama Komariah, kemudian kakek bernama Subki dan nama belakang bapak bernama Krismana, maka nama tersebut digabungkan menjadi satu nama yakni Kosaka.
“Yah nama keluarga disatukan menjadi satu nama perusahaan yakni bernama perusahaan Kosaka, karena perusahaan Kosaka hanya ada satu di kota Tasikmalaya, kalau ada di daerah lain itu bukan Kosaka asli dari Kota Tasikmalaya,” jelas Fajmi.
Kata Fajmi, pembuatan bet pingpong ini dilakukan secara manual tanpa menggunakan mesin dan dikerjakan oleh 6 orang karyawan, dan mereka mengerjakan tidak hanya satu bidang saja tapi berbeda-beda pengerjaan. Seperti pengeleman, menghaluskan gagang, merapihkan alasnya hingga menjadi barang jadi.
Ditambahkan Fajmi, dalam pengerjaan bet dilakukan secara bergotongroyong hingga menghasilkan 200 pcs bet pingpong, yah rata-rata 200 pcs bet pingpong.
“Untuk harga jual bervariasi mulai dari Rp. 75.000, Rp 500.000 hingga Rp1 juta rupiah dan kita hanya menjual bahan bakunya saja.
Untuk pemasaran juga kita pasarkan ke luar Jawa Barat, terutama daerah Jawa Timur Surabaya, Blora, Kediri, Sumatera, Jakarta, Balikpapan.
“Kami ekspor juga ke luar negeri seperti Malaysia, Thailand dan negara Jepang, Jerman, dll
“Alhamdulillah selama berdiri dari tahun ke tahun perusahaan kami tidak mengandalkan anggaran dari pemerintah Kota Tasikmalaya, kita hanya mengerjakan secara mandiri walaupun bahan baku mahal tapi kita tetap berjalan, ” paparnya. (M.Kris)