Ajengan Mimih Khoeruman Wafat, Kapolres Tasikmalaya Takziah ke Rumah Duka

DEPOSTJABAR.COM (TASIKMALAYA).- Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, bersama jajaran pejabat utama (PJU) Polres Tasikmalaya, melakukan takziah ke rumah duka almarhum Ajengan Mimih Khoeruman, pimpinan Pondok Pesantren Manuk Heulang, yang berlokasi di Kampung Jojok, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (08/06/2025).

Ajengan Mimih Khoeruman (58) tutup usia pada Minggu di Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga besar pondok pesantren dan santri-santrinya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres menyampaikan langsung belasungkawa mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Kami atas nama keluarga besar Polres Tasikmalaya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Ajengan Mimih Khoeruman. Semoga almarhum husnul khatimah dan diterima di sisi Allah SWT,” ujar AKBP Haris Dinzah.

Menurut Kapolres, almarhum dikenal sebagai sosok ulama yang kharismatik dan memiliki kepedulian tinggi terhadap keamanan serta ketertiban masyarakat.

Hubungan baik antara Ajengan Mimih dan jajaran kepolisian telah terjalin erat selama bertahun-tahun, terutama dalam hal menjaga kondusivitas wilayah dan membina generasi muda melalui pendekatan keagamaan.

“Beliau adalah tokoh yang selalu mendorong terciptanya kedamaian, serta menjadi mitra strategis kami dalam kegiatan pembinaan masyarakat. Kepergian beliau adalah kehilangan besar bagi kita semua,” tambah Kapolres.

Layatan tersebut juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, para ulama, santri, dan warga sekitar yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Suasana haru dan doa mengiringi prosesi takziah yang berlangsung khidmat di kediaman beliau.

Pondok Pesantren Manuk Heulang yang diasuh oleh Ajengan Mimih selama puluhan tahun dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam tradisional yang berperan aktif dalam pembinaan moral dan keagamaan masyarakat Tasikmalaya. Bahkan banyak lulusan pesantren ini yang kini menjadi tokoh agama, pendidik, dan pemimpin di daerahnya masing-masing.

Dengan kepergian Ajengan Mimih Khoeruman, masyarakat Tasikmalaya kehilangan salah satu panutan spiritualnya. Namun, nilai-nilai perjuangan dan ajaran beliau diyakini akan terus hidup dan diteruskan oleh para santri serta keluarga besar pondok pesantren. (M. Kris)