DEPOSTJABAR.COM (TASIKMALAYA).- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdrive Ciamis menyalurkan Beras ke sejumlah wilayah di Priangan Timur dengan jumlah sebanyak 9.853.330.00 ton beras dan untuk bulan Oktober 2024 sudah 100 persen tersalurkan.
Target alokasi Wilayah Kabupaten Pangandaran sebanyak 475.910.00 ton beras, Kota Banjar 178.500.00, Kabupaten Ciamis 2.026.920.00, Kabupaten Tasikmalaya 2.612.820.00, Kota Tasikmalaya 1.590.340.00 dan Kabupaten Garut 2.968.840.00 ton beras.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Subdrive Bulog Ciamis, Ashville Nusa Panata dalam kegiatan Evaluasi Penyaluran Bantuan Pangan dan alokasi wilayah di Priangan Timur kegiatan tersebut berlangsung di Salah satu hotel di Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya, Kamis(24/10/2024).
Menurut Ashville Nusa Panata mengenai serapan gabah di tingkat para petani di wilayah Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Kota Tasikmalaya, Garut dan Banjar sejak beberapa bulan terakhir belum melakukan serap gabah. Pasalnya, harga pokok penjualan (HPP) tidak masuk dalam kriteria tingkat petani dan belum ada lahan pertanian melakukan masa panen.
Kata dia, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani di berbagai daerah untuk sekarang ini tidak masuk dalam kriteria harga pokok penjualan (HPP). Karena, harga gabah kering giling (GKG) untuk tingkat petani sekarang sebesar Rp 7.000 per kg dan serapan gabah belum dilakukan mengingat di sejumlah petani belum melakukan masa panen.
“Kami belum melakukan serapan gabah kering giling (GKG) di tingkat para petani di berbagai daerah pada bulan Maret, Juni dan Oktober. Karena, ketentuan dalam harga yang masuk sesuai keterangan pembelian pemerintah harga gabah kering giling (GKG) tingkat petani Rp 6.000 perkg, gabah kering pungut (GKP) penggilingan Rp 6.100 perkg, gabah kering giling (GKG) penggilingan Rp 7.300 perkg dan gabah kering giling (GKG) Bulog Rp 7.400 perkg.,” katanya
Tambah Ashville, harga gabah kering giling di tingkat petani membuat bulog Ciamis belum bergerak melakukan penyerapan secara optimal terutamanya di daerah Priangan Timur.
“Karena harga pokok penjualan (HPP) sebesar Rp 6.000 per kg dan memiliki standar kualitas yang diterapkan pemerintah. Namun, kalau harga tinggi Bulog masih belum bisa melakukan, karena tidak masuk dalam kriteria harga yang ditetapkan.
“Tingginya harga penjualan gabah terutama di tingkat petani di Priangan Timur, bagi Perum Bulog Subrive Ciamis untuk sekarang masih dioptimalkan beberapa langkah penyerapan.
” Yah memang sejauh ini masih ada lahan pertanian menunggu masa panen tiba di akhir bulan Oktober dan November 2024 dan untuk target serapan masih menunggu petani, tapi kami masih menyiapkan beras yang ada di gudang sebanyak 9.853 ton untuk penyaluran kepada masyarakat,” ujarnya.(M.Kris)