Kapolda Jabar Ajak Elemen Masyarakat Menurunkan Angka Stunting

DEPOSTJABAR. COM (TASIKMALAYA).- Polresta Tasikmalaya  menggelar kegiatan percepatan penurunan stunting dalam mempersiapkan Indonesia Emas Tahun 2045. Kegiatan yang dihadiri Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Akhmad Wiyagus beserta Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Barat berlangsung di lapangan sepakbola Cigeureung Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Jumat (24/05/2024)

Kegiatan sosialisasi tentang bahaya stunting, dihadiri 634 orang anak stunting, 120 ibu hamil dan meliputi 2 (dua) Wilayah yakni Kecamatan Indihiang dan Kecamatan Cipedes.

Kapolda Jabar, Irjen Pol Akhmad Wiyagus menyampaikan, perlu melibatkan semua pihak dalam menurunkan angka stunting, karena target negara itu 14 persen untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Anak-anak harus dipersiapkan sejak dalam kandungan. Saya menargetkan, perhari ini sampai 3 bulan ke depan, personel Polda Jabar dan polres jajaran untuk memantau dan memperhatikan kondisi kesehatan anak stunting,” tandas Akhmad Wiyagus.

Kapolda Jabar Ingatkan Menurunkan Angka Stunting Perlu Libatkan Semua PIhak

Menurutnya, percepatan penurunan angka stunting tidak hanya dilakukan di Tasikmalaya saja, Namun, dilakukan di seluruh wilayah hukum Polda Jabar.

“Kemarin di Soreang, hari ini di Tasikmalaya. Perlu diketahui oleh semua, Bapak Presiden Jokowi sangat perhatian terhadap penuntasan stunting, termasuk pak Kapolri,” ungkapnya.

“Pemenuhan gizi tidak perlu mahal. Tadi waktu mengecek ke tempat pemeriksaan kesehatan, saya dan Ketua Bhayangkari sempat berdialog dengan ibu dan anaknya, usianya 4 tahun tidak suka makan nasi. Maunya makan mie. Ini harus menjadi perhatian semua,” sambung Akhmad Wiyagus.

Bahkan tadi disampaikan pula Ketua Ikatan Dokter Indonesia , perokok yang ada di sekitar anak-anak kalau tanpa henti selama 3 jam itu akan mempengaruhi percepatan anak hingga mengidap gizi buruk.

 “Dan saya juga mengajak semua pihak, baik dari instansi pemerintah maupun masyarakat sipil, untuk bersama-sama berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan dan gizi.

“Saya sangat terharu bisa berada di tengah-tengah masyarakat Cipedes dan Indihiang. Saya ini asli Tasikmalaya, memiliki tanggung jawab moril untuk membangun daerah sendiri,” tandas Kapolda Jabar, Akhmad Wiyagus.

Acara penyaluran bantuan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatan, terutama pada anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

Dalam kegiatan bakti sosial ini turut dilaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat, ibu hamil, dengan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dan Rumah sakit Galunggung.

Angka Stunting

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan bahwa angka stunting diangka 28 persen turun diangka 27 persen, kemudian turun menjadi 24 persen dan turun diangka 22 persen, tapi di survei terakhir berada di angka 27 persen.

“Terima kasih untuk Pak Kapolda Jabar dan juga TNI yang telah menggelar kegiatan untuk membantu percepatan penurunan angka stunting di Kota Tasikmalaya. Sudah memberikan motivasi untuk mengintervensi angka stunting dan 50 hari ke depan akan diberikan makanan tambahan untuk anak-anak stunting,” ungkap Kadis Kesehatan Kota Tasikmalaya.

Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kota Tasikmalaya, dr. Farid Wajdi menyampaikan anak adalah investasi masa depan kita dan anak adalah calon pemimpin masa depan Indonesia, jadi untuk itu kita butuh anak-anak yang sehat dan anak yang nutrisinya bagus dan nutrisinya mencukupi.

“Nah pada saat ini dengan tingginya kasus stunting akan membawa dampak ke depan untuk anak-anak yang menjadi pemimpin kita. Kita tahu bahwa tingginya stunting itu anaknya pendek tapi di setiap anak pendek bukan berarti dia stunting dan ini harus ada indeks yang harus kita ukur antara perbandingan dengan tinggi badan dan berat badannya kurang dan penyebabnya juga bisa jadi kurang asupan gizi, pola makan kurang dan jenis makanan apa saja, Karena sebagian besar anak usia 3 tahun, 4 tahun udah makan mie Instan dan ini perlu adanya edukasi dengan kepala keluarga,”katanya

Bahkan bisa dari faktor lingkungan dengan kebiasaan merokok depan anak-anak selama 3 jam sehari akan menyebabkan anak gampang sakit atau bisa menyebabkan gizi anak berkurang.

“Dari situ kita tetap harus beredukasi karena lingkungan sangatlah berperan penting untuk mencegah dan menurunkan stunting,”tandasnya.(M.Kris)