DEPOSTJABAR.COM (TASIKMALAYA).- Akibat Covid-19 melanda dunia, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya baru bisa memperbaiki sebanyak 1.085 ruangan sekolah dan sebagian besar merupakan ruang kelas, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang UKS, dan laboratorium.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya terdapat 1.061 bangunan SD dan 305 bangunan SMP.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, Kamis (24/10/2024).

Menurut Jani, ruang kelas SD dan SMP mencapai 610 ruangan yang mendapat sentuhan perbaikan dan pembenahan ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi siswa dan guru.
Kata Jani Maulana, perbaikan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan fasilitas yang lebih baik.
“Diharapkan siswa dan guru dapat belajar dan mengajar dengan lebih efektif,” ujarnya.
“Iyah ini upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif,”ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin Bupati Ade Sugianto, mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk peningkatan kualitas pendidikan. “Yah salah satunya, peningkatan fasilitas yang dilakukan adalah perbaikan dan pembangunan gedung-gedung sekolah.
“Karena sebelumnya bangunan SD, dan SMP mengalami kerusakan kini telah direnovasi, sehingga gedung-gedung tersebut lebih aman dan nyaman untuk digunakan siswa.
“Selain memperbaiki bangunan rusak Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga menambah ruang kelas baru, Seperti ruang tata usaha, laboratorium komputer, perpustakaan, dan fasilitas sanitasi juga terus dilakukan untuk mendukung proses belajar mengajar pelajar di kita,” ucap Jani.
Sementara itu, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin menyampaikan, anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya terus meningkat setiap tahunnya. Karena telah menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan.
“Untuk jumlah satuan pendidikan SD di Kabupaten Tasikmalaya ada 1.061 sekolah termasuk 27 diantaranya ada sekolah swasta. Kami akan terus berupaya mengoptimalkan anggaran dari pemerintah pusat, provinsi, termasuk dari APBD.
Menurut dia, bahwa pandemi Covid-19 sempat menghambat proses perbaikan sekolah dengan serba keterbatasan anggaran APBD Kabupaten Tasikmalaya, serta menghambat turunya bantuan dari Pusat.
Kata dia, bantuan dari DAK tahun 2022, pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, menerima bantuan sekitar Rp 20 miliar, kemudian tahun 2023 sekitar Rp 25 miliar dan tahun 2024 mendapatkan sekitar Rp 60 miliar.
“Setiap tahun memang naik apalagi setelah covid,” kata Ahmad
Dia menyebutkan, dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan termasuk sarana prasarana penunjangnya jadi prioritas untuk belajar dan terdapat 1976 paket mebeler pada tahun 2023 dan pada tahun 2024 Jumlahnya naik menjadi 2625 paket.
Meski demikian, persoalan fasilitas sekolah rusak yang belum mendapat sentuhan perbaikan masih ditemukan. Bahkan, jumlahnya cukup banyak. Secara bertahap sekolah rusak akan mendapat perbaikan disesuaikan kemampuan keuangan.
“Yah tentunya belum semuanya bisa diperbaiki karena harus melalui proses bertahap karena kebutuhan keuangan yang belum tersedia dan perbaikan sekolah cukup besar,” terangnya.(M.Kris)