DEPOSTJABAR.COM (SUMEDANG).- Ratusan petani dari Desa Cimarias dan Cinanggerang, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memadati halaman Kantor Pusat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, Selasa 15 April 2025.
Mereka menuntut satu hal yang sangat jelas: hentikan perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) milik PT Subur Setiadi.
Aksi damai yang digelar Paguyuban Tani Cemerlang ini menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap dominasi lahan oleh perusahaan yang dianggap tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
Dalam orasinya, Wahyudin, Ketua Paguyuban Tani Cemerlang, menyampaikan bahwa tanah seluas ratusan hektar tersebut selama ini dibiarkan tidak produktif, bahkan berubah menjadi hutan liar yang menjadi sarang babi hutan perusak tanaman warga.
“Kami minta tanah ini dikembalikan ke masyarakat. Bukan hanya tidak berguna, lahan ini justru jadi sumber kerugian karena babi hutan menghancurkan kebun warga,” tegas Wahyudin.
Dukungan Kepala Desa: “Kami Tak Akan Diam”
Kepala Desa Cimarias, Mamat Rohmat, dengan tegas menyuarakan dukungan penuh terhadap perjuangan warganya.
Ia menyebut, sekitar 80% wilayah Desa Cimarias, atau sekitar 460 hektare, saat ini dikuasai oleh PT Subur Setiadi.
“Ini bukan sekadar soal tanah. Ini tentang keadilan, kedaulatan rakyat, dan masa depan petani kami,” ujar Mamat lantang.
Ia menyebutkan, selama ini tanah yang dikuasai perusahaan tidak dimanfaatkan secara optimal, sementara warga desa justru terhimpit secara ekonomi dan hanya jadi penonton di atas tanah sendiri.
“Saya akan mendampingi warga sampai titik darah penghabisan. Sudah cukup rakyat hanya jadi penonton,” tambahnya.
Desakan kepada Pemkab Sumedang
Aksi ini tidak hanya soal penguasaan lahan, tetapi juga merupakan kritik keras terhadap kebijakan agraria yang dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil.
Para demonstran mendesak Pemkab Sumedang untuk tidak memperpanjang kontrak PT Subur Setiadi, serta segera mengembalikan hak pengelolaan tanah kepada warga desa.
“Kami tidak ingin konflik. Tapi jika hak kami terus diabaikan, kami akan terus berjuang. Ini demi masa depan anak cucu kami,” kata salah satu tokoh masyarakat Desa Cinanggerang yang turut hadir dalam aksi tersebut. (Ina)