Ratusan Peserta Apel Persiapan Kedatangan Presiden Joko Widodo Keracunan Massal

DEPOSTJABAR. COM (TASIKMALAYA).- Ratusan peserta yang mengikuti gladi upacara dan pengamanan untuk kunjungan Presiden Joko Widodo dalam rangka Peresmian Bendungan Leuwikeris, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami keracunan massal, Rabu (28/8/2024) sekitar pukul 12.00 WIB

Gejala yang dirasakan oleh para peserta antara lain pusing, mual, dan muntah, yang diduga terjadi setelah mereka menyantap sarapan nasi kuning dengan lauk orek tempe yang disediakan pihak penyelenggara.

Berdasarkan informasi yang beredar, tim pengamanan Presiden Jokowi di Tasikmalaya keracunan massal bersama masyarakat di Bendungan Leuwikeris. Terdapat ratusan orang yang terdampak, dengan 54 orang di antaranya dirawat di Puskesmas Manonjaya, sementara sisanya dirujuk ke RSUD dr Soekardjo dan Rumah Sakit Jasa Kartini, Rumah Sakit Galunggung, Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis.

Korban keracunan berasal dari berbagai kelompok, termasuk anggota BPBD,TNI, Polri, Pemadam Kebakaran (Damkar), Pegawai Proyek dan peserta gladi lainnya yang sudah pulang ke rumah mengalami gejala yang sama.

Kepala Puskesmas Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Hj Mia Sofia menyampaikan,  jumlah pasien yang datang dengan gejala keracunan cukup banyak sebanyak 54 orang dan barusan ada penambahan pasien dari petugas bendungan leuwikeris dan sisanya menyebar ke RSUD dr Soekardjo dan Rumah Sakit Jasa Kartini, Rumah Sakit Galunggung, Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis.

Menurut Mia, Diduga, penyebab keracunan berasal dari makanan sarapan pagi yang dikonsumsi oleh para peserta gladi

Kata Mia, pasien mulai berdatangan tadi siang sekitar pukul 12.00 WIB hingga pukul 17.15 WIB masih ada yang datang menggunakan ambulans dari proyek leuwikeris.

“Kami memberikan pertolongan pertama kepada pasien yang mengalami gejala pusing, mual, dan muntah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Tambah dia, Puskesmas juga telah mengamankan sampel makanan untuk keperluan investigasi lebih lanjut. Gejala yang dirasakan oleh pasien meliputi mual, muntah, dan pusing.

Puskesmas Manonjaya terus berkoordinasi dengan Muspika dan berbagai pihak terkait untuk memastikan penanganan berjalan lancar dan mengenai rujuk pasien ke rumah sakit didasarkan pada perkembangan kondisi mereka.

Salah satu anggota Damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Heri, menceritakan bahwa setelah mengikuti gladi upacara, para peserta diberi sarapan nasi kuning yang terdiri dari telur, orek tempe, perkedel, sambal, dan timun.

Beberapa jam setelah makan, rekan-rekannya mulai  merasakan mual dan muntah, yang awalnya diduga sebagai masuk angin. Namun, setelah beberapa waktu, gejala serupa juga dialami oleh peserta lainnya.

Diketahui nasi bok yang di sajikan oleh pihak panitia penyelenggara untuk personil yang melakukan gladi sebanyak 1000 bok nasi yang telah dipaket  mika plastik diduga untuk makanan saji tersebut mengembun. (M.Kris)