Wakil Bupati Tasikmalaya Kaget Judi Online Tembus Rp 327 Triliun

DEPOSTJABAR. COM (TASIKMALAYA).- Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin merasa kaget mendapat informasi, judi online tembus Rp 327 Triliun selama tahun 2023.

Informasi tersebut diperoleh Cecep saat Ketua Dewan Audit yang merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Sophia Isabella Wattimena mengungkapkan hal itu dalam sambutannya saat menghadiri pengukuhan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Tasikmalaya di salah satu Hotel di Jalan Yuda negara Kota Tasikmalaya, Senin(10/6/2024)

Menurut Sophia, kurang lebih 3,2 juta masyarakat Indonesia saat ini bermain judi online atau slot.  Data tersebut berdasarkan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sekitar 80 persen di bawah nilai Rp100 ribu dan hingga kini mencapai Rp 327 triliun,.

Menanggapi hal tersebut Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin menyampaikan, perlu melakukan sosialisasi dan literasi keuangan jangan hanya membicarakan uang itu sebagai transaksi saja.

“Tapi yang jelas uang juga harus ada ilmunya bagaimana mereka bijak menggunakannya,” Jelasnya.

“Karena sekarang zamannya digital kemana-mana harus membawa handphone dan juga tidak harus membawa uang cas, tapi kita juga ada dompet digitalnya,” ucap cecep

Di samping dengan kedekatan agama, karena judi sudah jelas haram, maka kuatkan kepada anak-anak, dan berkoordinasi dengan organisasi Islam tapi yang paling lebih dekatnya anak-anak itu masih relatif nurutin kalau brandingkan dengan pendidikan sekolahnya.

Sementara itu, Anggota komisi XI Dr Hj Siti Mufattahah saat ditemui mengenai judi online menyampaikan sangat disayangkan karena zamannya digital jadi tidak bisa dipungkiri karena masyarakat pun mengikuti trendnya itu.

“Tapi itukan harus kembali lagi ke masing-masing orang untuk meminjamkan menjadi salah satu keniscayaan yang harus kita hadapi saat ini cuman tinggal masing-masing orang bagaimana untuk mengendalikan dirinya,” Ucapnya

“Nah itu tugas kami untuk memberikan edukasi, literasi, kepada masyarakat bahwa mana yang baik dan mana yang tidak, karena eranya sekarang kan digital serba hidupnya ingin instan dengan mendapatkan sesuatu tanpa harus bekerja yang berat,  karena judi itu bagian dari mendapatkan sesuatu yang mudah tanpa harus bekerja,” ucapnya. (M.Kris)