Berantas Rentenir Menteri PKP Minta Permudah Proses Pembiayaan Rumah Subsidi

DEPOSTJABAR.COM (MAJALENGKA).- Bertepatan dengan hari lahir Pancasila 01 Juni 2025, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Majalengka Jawa Barat.

Dalam kunjungannya tersebut, Maruarar berkomitmen untuk mempercepat dan mempermudah proses pembiayaan rumah subsidi demi melawan praktik rentenir yang kerap membebani masyarakat kecil.

Menurut Ara panggilan akrab Maruarar Sirait, program percepatan proses pembiayaan rumah subsidi tersebut merupakan solusi nyata untuk memberantas praktik rentenir.

“Program ini juga sekaligus mempermudah akses pembiayaan perumahan yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan”, ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Maruarar Sirait menyampaikan keprihatinannya atas fenomena banyaknya masyarakat, khususnya di daerah seperti Majalengka, yang terjerat pinjaman dari para rentenir seperti Kosipa dan Bank Emok.

Oleh karena itu, Ia menegaskan, negara harus hadir memberikan solusi yang nyata bagi rakyat, terutama dalam pembiayaan rumah subsidi yang selama ini rentan dijadikan celah oleh rentenir.

“Negara tidak boleh kalah oleh rentenir, kita harus bisa memberikan lebih cepat, lebih mudah, dan bunganya lebih rendah. Masa negara kalah sama rentenir?” tegas Maruarar dalam pidatonya didepan ribuan warga Majalengka.

Regulasi pembiayaan baru untuk rumah subsidi ini rencananya akan mulai berjalan pada 8 Juni 2025. Pemerintah menargetkan proses pencairan dana hanya membutuhkan waktu 2 hari kerja, dengan bunga yang ditetapkan sebesar 1,5 persen per bulan.

Program ini diharapkan bisa menjadi langkah konkret pemerintah dalam menyediakan hunian layak tanpa memberatkan masyarakat, sekaligus menutup celah bagi praktik pembiayaan ilegal dan mencekik.

“Ya, harus lebih cepat prosesnya,” ujar Maruarar.

Ia juga mengakui, lambatnya regulasi selama ini membuat banyak warga akhirnya bergantung pada rentenir. Oleh karena itu, menurutnya, aturan-aturan lama harus segera diubah agar tidak menjadi penghambat niat baik negara membantu rakyat.

Masih dijelaskan dia, Program Pembiayaan Mikro Perumahan ini menjadi bagian dari strategi nasional guna mendukung program Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam merealisasikan target pembangunan 3 juta rumah, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Mengutip arahan Presiden Prabowo Subianto, Maruarar menekankan pentingnya perubahan dalam pola kerja birokrasi.

“Kata Pak Prabowo, jangan aturan-aturan menghambat kita. Jangan lambat. Yang lambat dipikirkan. Itu kata Presiden Prabowo. Itu termasuk saya. Ini yang harus dilakukan kepada rakyat,” ungkapnya.

Peluncuran program ini juga merupakan kolaborasi lintas lembaga antara Kementerian PKP dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Persero, BP Tapera, Permodalan Nasional Madani (PNM), Bank BJB, dan Pemerintah Kabupaten Majalengka.

“Sinergitas dan kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas akses pembiayaan formal hingga ke masyarakat, yang bekerja di sektor informal, yang selama ini sulit menjangkau layanan perbankan,”katanya.

Pada kesempatan itu juga Menteri PKP Maruarar berdialog sambil menyerahkan secara simbolis kunci rumah pertama kepada masyarakat dari berbagai latar belakang.

Seperti pengepul barang rongsokan, buruh pabrik, dan guru swasta. Mereka semua telah memanfaatkan skema KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

“Di era Pak Presiden Prabowo Subianto, capaian KPR FLPP meningkat hingga 1.100 persen. Ini bukti bahwa sektor perumahan berjalan dengan baik, dan ini jelas memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, Menteri PKP juga meminta instansi terkait baik itu PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Persero, BP Tapera, Permodalan Nasional Madani (PNM), Bank BJB, untuk terus berinovasi dalam menciptakan kebijakan pembiayaan yang cepat, ringan, aman dan tak berbelit-belit.

“PNM kita saksikan tadi, itu akan mempercepat proses pencairan dana dalam dua hari, dengan bunga hanya 1,5 persen per bulan. Bank BJB pun sama akan membuat program baru, agar masyarakat tidak tergoda pinjaman ilegal dengan bunga tinggi,” pungkas Menteri Maruarar Sirait kepada masyarakat yang hadir pada acara tersebut.

Sementara itu, Puput Maelani, seorang buruh pabrik asal Majalengka yang berkesempatan berdialog dengan Menteri PKP Maruarar Sirait mengungkapkan kebahagiannya memiliki rumah impian dari program 3 juta rumah Subsidi bagi MBR.

“Saya merasa senang memiliki rumah impian yang didapat dari program skema KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diinisiasi bapak menteri PKP. Saya yang hanya merupakan buruh pabrik dengan penghasilan hanya Rp. 2.400.000,- tapi bisa mendapatkan rumah impian, terimakasih pak Menteri, trimakasih pak Presiden Prabowo yanf telah peduli terhadap kami masyarakat kecil”, katanya penuh haru.

Hal senada juga diungkapkan Oyo seorang pengepul rongsokan, ia merasa bahagia dengan adanya program bantuan KPR bersubsidi yang digagas Menteri PKP.

“Saya merasa bahagia sekali bisa memiliki KPR yang begitu murah bagi saya. Dengan adanya Program ini, walaupun saya tidak memiliki penghasilan tetap tapi bisa memiliki rumah impian bagi keluarga saya”, jelasnya. (Ast)