DEPOSTJABAR.COM (MAJALENGKA).- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan sebuah inisiatif nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengatasi tantangan gizi buruk dan stunting di Indonesia.
Program ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi langkah konkret untuk memastikan setiap anak mendapatkan akses terhadap makanan bergizi dan memiliki kesempatan tumbuh sehat serta cerdas.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI, Wihaji meninjau langsung dapur sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Kusuma Raga Utama yang berada di Jalan KH Abdul Halim Majalengka, Jawa Barat, Senin (21/4/2025).
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI, Wihaji yang didampingi Bupati Majalengka H. Eman Suherman mengatakan, satu SPPG MBG diharuskan mendistribusikan 10% dari porsi makanannya kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dilaksanakan dengan menu yang disesuaikan kebutuhan masing-masing kelompok penerima manfaat.
Ia mengharapkan program MBG berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Saat ini, prevalensi stunting di angka 21,5 persen dengan target turun menjadi 18 persen pada 2025.
“Kebetulan memang sini masih uji coba khusus MBG, ibu hamil, ibu menyusui, balita. Karena tugas Kementerian kita tiga. Satu mendata di sekeliling ini titik 6 Km dari 3.294. 3.294 berarti ada 329 itu adalah peruntukannya untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” tutur Wihaji
Distribusi juga dilakukan dengan memperhitungkan jarak SPPG dengan rumah penerima manfaat.
“Untuk penyaluran sendiri oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari BKKBN yang ada di wilayahnya masing – masing langsung ke penerima manfaat,” tuturnya.
Penurunan Angka Stunting
Sementara itu, Bupati Majalengka, Eman Suherman menyambut baik program yang diadakan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN yang salah satunya bertujuan untuk menurunkan angka stunting.
“Saat ini di Kabupaten Majalengka angka stunting per akhir 2024 sebesar 3,12 persen atau 2.465 balita dari jumlah total yang diukur sebanyak 79.101 balita,” jelas Eman.
Di Kabupaten Majalengka sendiri, ada 3 tiga ribu lebih Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang ada dibawah Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).
Pada kesempatan itu, Menteri Wihaji bersama Bupati Eman langsung mengecek penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil di blok Cibatu Kelurahan Munjul, Heni (42) tahun dengan kondisi hamil dan sudah punya anak 3 sedangkan suaminya seorang pemulung.(ast)