DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Mantan pemain Bercelona, Patrick Kluivert ungkap alasan menerima tawaran menjadi Pelatih Timnas Indonesia. Skuad yang saat ini tengah bertempur di putaran ketiga kualifikasii Piala Dunia 2026 Zona Asia.
PSSI resmi menetapkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda ini, dikontrak dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak.
Saat melatih Skuad Garuda, pelatih berusia 48 tahun ini akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, akan ada dua pelatih lokal Indonesia yang menjadi asisten pelatih.
Kepiawaian Patrick Kluivert sebagai pemain sepakbola diakui, pecinta sepakbola. Karena pernah menjadi striker terbaik di Timnas Belanda.
Predikat yang sama juga ditasbihkan kepadanya, saat merumput di sejumlah klub papan atas Eropa seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, CF Valencia, Newcastle United, PSV dan Lille.
Setelah pensiun pada tahun 2008, pria kelahiran Amsterdam, Belanda pada 1 Juli 1976 langsung merintis karier sebagai pelatih.
Memulai sebagai asisten pelatih di AZ Alkmaar, NEC Nigmegen, Brisbane Roar. Selanjutnya menjadi pelatih Jong Twente dan berhasil meraih gelar juara.
Sebelum ke Indonesia, dia menjadi pelatih klub Turki, Adana Demirspor, tetapi nggak lama. Patrick Kluivert mengundurkan diri buntut hasil kurang bagus.
Situasi ini membuat kemampuan Patrick Kluivert sebagai juru racik tim sepakbola diragukan banyak pihak.
Untuk itu, wajar jika kemudian banyak tekanan yang diberikan pecinta sepak bola Indonesia kepadanya.
Akan tetapi, Patrick Kluivert tak mempermasalahkan hal tersebut, pria kelahiran Amsterdam 1 Juli 1976 ini bilang alasannya menerima tawaran menjadi pelatih Timnas Indonesia.
“Saya sudah bicara dengan pak Erick tentang bagaimana kemungkinan dari tim ini,” ujar Patrick Kluivert dalam jumpa pers, Minggu 12 Januari 2025,
Menurut Patrick Kluivert, alasannya karena ia melihat Timnas Indonesia punya potensi untuk tampil di Piala Dunia.
Oleh karena itu, Patrick Kluivert memilih mengisi posisi juru taktik tim Merah Putih ini.
“Dan saya lihat bagaimana tim ini punya banyak kekuatan dan terhormat juga bagi saya bisa menjadi pelatih timnas Indonesia,” ucapnya.
“Banyak orang di sini mencintai sepak bola Indonesia, dan itu membuat saya semangat,” bebernya.
Mantan pemain AC Milan ini juga mengatakan, sebagai pelatih ia selalu berpikir positif kepada anak didiknya.
“Soal budaya kerja, selalu positif dan kerja keras, straight forward, itu budaya yang akan saya terapkan kepada para pemain ketika jadi pelatih,” katanya.
Lebih lanjut, Patrick Kluivert juga menceritakan soal proses rekrutitmen yang sempat menjadi polemik di media sosial.
Mantan pelatih timnas Curacao tersebut menjelaskan bahwa sebenarnya ia sudah beberapa kali berbicara dengan Erick Thohir.
Namun, memang tidak pernah ada pembahasan soal pelatih, tetapi akhirnya jadi juru taktik skuad Garuda.
“Izinkan saya cerita soal penunjukan saya sebagai coach,” jelas Patrick.
“Saya sudah lama berkontak dan kenal dengan Erick Thohir. Dari dulu kalau ketemu, kami membahas sepak bola, tapi tidak pernah ada omongan soal jadi pelatih timnas,” ungkapnya.
“Dalam beberapa minggu teakhir, baru ada pembicaraan soal ketersediaan saya sebagai pelatih,” tambahnya.
Patrick Kluivert mengakui bahwa negosiasi dengan Erick Thohir untuk jadi pelatih ini belum lama ini.
“Lalu negosiasi untuk tanda tangan kontrak, tidak berlangsung lama. Jadi itu yang ingin saya klarifikasi,” tuturnya.
Menurut Patrick Kluivert dengan mendapatkan posisi sebagai pelatih, maka ia siap untuk menjabat sebagai pelatih baru Timnas Indonesia.
Patrick Kluivert juga berjanji akan memberikan yang terbaik, sebab dirinya juga menginginkan Indonesia bisa tampil maksimal dalam empat laga terakhir putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
“Semua orang tahu betapa pentingnya dua pertandingan lain, jadi kita punya empat laga yang terasa seperti final dalam waktu singkat,” jelasnya.
“Jadi kami harus fokus membawa Indonesia berlatih dengan baik.”
“Seperti yang saya bilang, ada beberapa pemain yang sudah sering main di klub, ada yang belum, jadi penting bagi kami membuat pemain ada di level yang sama, bukan hanya dalam hal fisik maupun pikiran.”
“Kami harus memastikan semua pemain benarr-benar fit secara fisik maupun mental,” pungkasnya. (Ries)