PSSI Pastikan Liga 1  2024/2025 akan Lebih Profesional, Ini Alasannya

DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Liga 1 2024/2025 dipastikan akan lebih profesional dibanding musim sebelumnya, semua tidak lain dikarenakan VAR digunakan sejak awal, melibatkan wasit asing dan lain sebagainya.

Turnamen itu akan dibuka dengan pertandingan antara juara liga 1 dan liga 2 musim sebelumnya. Yaitu antara Persib Vs PSBS Biak.

Pertandingan Persib Bandung Versus PSBS Biak akan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Bandung, Jumat 9 Agustus 2024.

Liga musim ini –Liga 1 2024/2025 akan kembali ke format lama. Yakni menggunakan kompetisi penuh. Artinya Championship Series yang digunakan pada musim lalu tidak lagi terpakai.

Selain itu, Liga 1 2024/2025 juga akan menggunakan beberapa inovasi. Yang pertama adalah digunakannya VAR sejak awal musim.

VAR memang sudah digunakan di Liga 1 2023/2024. Namun, teknologi itu baru digunakan saat kompetisi memasuki Championship Series.

“Di Piala Presiden 2024 responnya bagus untuk VAR. Klub sempat bersinggungan, tetapi begitu review VAR, keputusannya jadi fair,” ujar ketua umum PSSI, Erick Thohir.

Liga 1 2024/2025 dipastikan akan lebih profesional dibanding turnamen musim sebelumnya. VAR dipergunakan sejak awal, menghadirkan wasit akhir

Keberadaan wasit asing juga akan menjadi daya tarik dari Liga 1 2024/2025. PSSI bahkan merencanakan paling tidak ada satu wasit asing yang dihadirkan setiap bulannya.

“Selain VAR, kami juga sudah sepakat ada wasit asing untuk menjadi wasit tamu, per bulan mungkin satu,” katanya.

Erick Thohir juga menjelaskan kehadiran wasit itu penting. Bukan hanya untuk menjaga kualitas laga, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri wasit lokal.

“Supaya bisa create confidence juga untuk wasit Indonesia,” sambungnya.

Tak hanya itu, edukasi untuk pelatih, pemain dan ofisial juga dinilai penting. Pihak operator liga dan PSSI pun intens melakukan edukasi itu.

“Kita juga dorong edukasi laws of the game supaya manajer, pelatih, mengerti aturan bermain bahwa sesuai dengan aturan FIFA, protes pemain hanya bisa dilakukan kapten di lapangan kepada wasit,” tandasnya. (Ries)