DEPOSTJABAR – Hingga saat ini, rangka eSAF dari Honda masih jadi bahan perbincangan. Disinyalir rangka eSAF ini mudah berkarat hingga rawan patah.
Selain itu, banyak video di media sosial yang memperlihatkan bagaimana sepeda motor Honda dengan rangka eSAF yang alami patah.
Mengutip dari Otowheel.id pada Jumat (29/9/2023), setelah ada pertemuan antara Kemenhub, KNKT, dan PT Astra Honda Motor (AHM) segera merespon dengan membuat call center apabila ada keluhan terkait rangka eSAF motor Honda via telepon 1-500-989, email [email protected] atau SMS ke 0811-9-500-989.
Pada keterangannya, pihak Honda belum mau lakukan recall produk terhadap unit yang bermasalah. Mereka beralasan bahwa Honda belum menemukan kasus rangka yang patah gegara kesalah produksi.
Ternyata, masalah ini bukan yang pertama kali dihadapi oleh pabrikan Honda.
Pemilik bengkel Yong’s Motor Bandung, Yongi Setiadi menceritakan bagaimana Honda pada zaman dulu pernah lakukan recall terhadap unit yang bermasalah. Bahkan masalahnya tak kalah krusial dari rangka eSAF.
Yong’s Motor yang ketika itu pernah jadi bagian dari bengkel AHASS menjelaskan bahwa dia pernah menerima beberapa pengaduan konsumen. Keluhan konsumen itu berupa kendala sepeda motor honda GL 100 dan GL 125 pada tahun 1981-1983.
Yongi menjelaskan bahwa terdapat kesalahan di penggunaan kabel rem yang terlalu pendek. Hingga saat motor melintasi jalan berlubang, motor mendadak ngerem sendiri.
“Saat itu, masalah tersebut langsung diselesaikan di bengkel-bengkel resmi milik Honda,” katanya.
Yongi menambahkan, Federal Motor saat itu mendeteksi kendaraan yang terdampak masalah melalui nomor rangka pada kendaraan.
Pernah Recall
Selain itu, kasus lain juga pernah terjadi pada 1984. Honda ketika itu meminta pemilik Honda Astrea 1984 untuk memeriksa kendaraannya di dealer resmi. Masalah yang ditemukan pada saat itu berada di karet dump stir goyang yang sangat tipis.
Lalu pada 1990, mereka juga menerima recall kembali. Produk Honda Astrea Grand produksi tahun 1990, 1991, 1994 terkena recall.
Di saat itu, Honda mendapatkan klaim dari pengguna Honda Astrea Grand yang merasakan motor miliknya bermasalah. Masalahnya adalah kruk as stang sehernya goyang.
Di tahun 2014 Astra Honda Motor (AHM) meminta pemilik kendaraan CB150R untuk memeriksa kendaraannya karena disinyalir ada kerusakan pada komponen bagian lengan ayun.
Kemudian pada tahun 2019, AHM menerima masalah recall pada Produk PCX 150. Ditemukan masalah yakni adalah mesin mati, CVT, sprocket cam, hingga suspensi belakang yang alami bengkok.
Selain itu AHM pernah mengumumkan penarikan kembali (recall) terhadap dua produk skutiknya, yakni Honda PCX 160 dan ADV 160. Adapun unit terdampak recall ini yang merupakan tahun produksi 2022 dan perlu dilakukan penggantian komponen yang bermasalah.
Sementara terkait masalah rangka Enchanced Smart Arcitechture Frame (eSAF) yang viral karena diduga karatan dan mudah keropos, Yongi Setiadi dari Bengkel Yong’s Motor Bandung menyayangkan sikap AHM yang tidak cepat tanggap lebih awal,j uga tidak seperti masalah-masalah recall yang dulu.
Sejauh ini, belum ada indikasi aka nada perbaikan masal atau recall yang dilakukan oleh AHM.
“Lepas dari bagaimana AHM mengemas ancaman menjadi sebuah layanan, pelanggan perlu menghargai upaya produsen mengumumkan secara luas dan menjalin komunikasi intensif untuk meyakinkan pelanggan,” katanya.
“AHM sudah membukakan diri dengan kemudahan akses informasi melalui call center untuk menerima keluhan terkait maslah tersebut. Pelanggan pun harusnya memanfaatkan layanan ini dengan tanggap dan positif,” ujar Yong.