DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, meraih pencapaian terbaik dalam karier mereka, raih medali Perunggu di Kejuaraan Asia 2025.
Di turnamen itu, pasangan Jafar/Felisha tampil sebagai kuda hitam, dengan menciptakan kejutan hingga melaju ke babak semifinal.
Jafar/Felisha berhasil mengalahkan dua pasangan dengan status unggulan untuk bisa sampai ke babak empat besar Kejuaraan Asia 2025.
Namun, upaya untuk melangkah ke babak final terhenti, dihadang pasangan unggulan kedelapan, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito dari Jepang.
Jafar/Felisha akhirnya mendapatkan medali perunggu pada penampilan debut di turnamen yang setara dengan turnamen BWF World Tour Super 1000 itu.
Sejak dipasangkan pertengahan tahun lalu, keduanya sudah meraih tiga gelar juara tetapi masih di level International Challenge dan BWF Tour Super 100.
Pelatih Ganda Campuran Indonesia Rionny Mainaky komentari penampilan Jafar/Felisha di babak semifinal.
Untuk Jafar/Felisha di babak semifinal kemarin, startnya agak kurang bagus tapi mereka bisa membalikkan keadaan di gim pertama, begitu juga di gim kedua,” kata Rionny seperti dikutip dari laman PBSI.
“Sayang memang di akhir-akhir tidak bisa menyelesaikan. Di gim ketiga tekanan berbalik dengan lawan yang lebih berpengalaman, variasi dan penempatan bola Midorikawa/Saito juga semakin membaik. Kalah pengalaman untuk Jafar/Felisha,” bebernya.
Meski begitu, Rionny menyebut penampilan Jafar/Felisha sepanjang Kejuaraan Asia sudah luar biasa.
“Secara keseluruhan di turnamen ini bisa dibilang luar biasa tapi jangan merasa cepat puas. Harus dievaluasi lagi, pertandingan kemarin jadi pengalaman yang bagus untuk mereka. Teknik-teknik main harus ditingkatkan.”
“Saya lihat dari latihan Jafar/Felisha memang rajin, disiplin dan setiap hari terus mempelajari permainan-permainan lawan. Menurut saya dengan kualitasnya sekarang, Jafar/Felisha sudah siap main di level atas. Tenaga harus ditambah dan keyakinan harus lebih dikuatkan lagi.”
Selain itu, Jafar/Felisha juga disebut sudah memahami kondisi non-teknis di dalam lapangan.
“Di luar itu, mereka sangat baik dalam menghadapi rasa gugup di debut ini. Mereka tahu caranya walau selalu saya pesankan dari awal untuk bisa menguasai keadaan itu, dari servis awal, menyerang dan diserang harus bisa tenang dan kontrol. Mindset selalu ditanamkan bahwa kalian bisa,” pungkasnya. (Ries)