Persiapan Piala Asia AFC U20 , STY Minta Pemain Timnas U20 Berlatih Lebih Keras Lagi

DEPOSTJABAR.COM (BANDUNG). – Pemusatan latihan (TC) skuad Garuda Nusantara untuk Piala Asia AFC U20 2023 masih bergulir, baru akan berakhir 28 Februari 2023. Meskipun peserta TC tidak lengkap, tetapi hampir sebagaian besar skuad yang dipanggil untuk Piala Asia AFC U20 sudah bergabung.

Pada latihan yang berlangsung di Lapangan Tenis Hotel Sultan, Senayan, Jakarta itu ada sesi latihan tambahan yang diberikan coach.

Pelatih Timnas U20 Indonesia Shin Tae-yong (STY), dalam paparannya meminta skuad Garuda Nusantara terus berlatih, dan berlatih lebih keras lagi. “Agar penyelenggaraan TC berjalan sesuai dengan harapan,” katanya, dikutip dari youtube PSSI.

Dalam tayangan berdurasi 8 menit itu, terlihat Garuda Nusantara diberikan materi soal dasar-dasar heading. Menariknya, jelang akhir sesi latihan pelatih asal Korea Selatan tersebut menegur beberapa pemainnya.

Dua dari beberapa pemain yang ditegur coach STY adalah Hokky Caraka dan Frezy Al Hadifi. Dalam penjelasannya coach STY mengatakan, sebetulnya Hokky dan Frezy bisa memberikan sesuatu yang lebih di sesi latihan.

Yang jadi permasalahannya, dua pemain tersebut ternyata tidak bekerja keras sesuai dengan instruksi coach STY.

Hal ini akan menjadi masalah, saat tanding nanti, karena seharusnya skuad yang tergabung dalam TC bisa memberikan kemampuan terbaiknya, dan menebus batasan yang mereka punya.

“Kita semua harus menjadi satu, maka itu kita latihan keras.”

“Kalau melihat data pagi ini, Hokky dan Frezy, sebenarnya bisa lari tapi tidak lari,”

“Kenapa kalau lari lelah jadi harus dimaksimalkan harus bisa tingkatkan kalian juga, tapi kalian tidak ada usaha, maka kalian tetap stay di sini terus,” tegas Shin Tae-yong.

Agar skuad bisa lebih semangat lagi dalam latihan, STY mengambil contoh pada TC Timnas Senior, jelang Piala AFF 2022 yang baru lalu. Yang kegiatannya berlangsung di Bali.

Saat itu ada dua pemain yakni Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan yang menjadi perhatian.

Dalam TC tersebut saat diberikan program latihan keras, detak jantung Asnawi dan Arhan menujukan angka yang cukup tinggi. Bahkan, setelah diukur hampir mencapai 100 persen.

“Pas kita latihan di Bali, Asnawi dan Arhan mereka detak jantungnya sampai 99 persen, hampir 100 persen.” “Kalau gitu jadi gimana, mereka coba terus, walaupun lelah mereka coba terus,” tambahnya.

Skuad Garuda Nusantara tengah mendapatkan materi pelatihan pada sesi latihan tambahan di Lapangann Tenis Hotel Sultan, Senayan, Jakarta. (Foto screenshoot youtube pssitv)

Jika pemain sudah bisa mencapai batas maksimal, maka pada latihan-latihan selanjutnya akan lebih mudah.

Semua ini tidak lain dikarenakan, pemain sudah terbiasa dan akhirnya secara alami sudah mencapai kondisi fisik yang jauh lebih baik dari sebelumnya. “Jika hari ini 100 persen besok bisa 98 terus 96 dan 90 jadi terbiasa.”

“Jika sudah biasa maka presentasinya jadi berkurang, ada beberapa pemain yang maksimalkan dirinya.”

“Harusnya lebih dari itu, memang kelihatan di data,” pungkasnya.

Arkhan Kaka, skuad Garuda Nusantara usai sesi latihan mengatakan senang bisa bergabung dalam TC Piala Asia ini. “Semoga saya lebih baik, dan lebih menunjukkan kualitas saya ke depannya,” katanya.

Arkhan menjelaskan, latihan sudah menjadi agenda rutin hariannya. “Dari saya mulai dari Tim U19, dan hingga kini sampai pada persiapan Piala Asia,” katanya.

Soal adaptasi latihan dari satu coach ke coach lain, Arkhan Kaka mengatakan tentu beda.

“Beda pelatih, pasti beda juga materi latihannya. Ya, dan saya sudah ada basis secara maksimal. Semoga ke depannya saya lebih baik lagi, dan lebih maksimal lagi dalam melakukan TC,” pungkasnya. (Aris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *