DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Persib komplain kepada operator Liga Indonesia karena jadwal pertandingan yang harus dilakoninya dalam beberapa pekan ke depan, padat. Terlebih ada jadwal ACL 2 juga.
Komplain dilayangkan Persib karena harus menjalani periode jadwal yang sangat padat, dimulai per hari Rabu 11 September hingga 3 Oktober 2024, mendatang.
Sebagaimana diketahui, kemarin (Rabu 11 September ) Persib melakoni laga pekan keempat kontra PSM Makassar di Stadion Batakan Balikpapan, skor 0-0.
Selanjutnya, Persib harus menjalani 5 laga berturut-turut yakni lawan PSIS (15 September), Port FC (19 September), Persija (23 September), Madura (28 September) dan Zhejiang (3 Oktober).
Dua dari lima pertandingan itu –lawan Port FC dan Zheijiang adalah laga Asian Champions League (ACL 2).
Digeruduk dengan jadwal yang sangat padat itu, Pelatih Persib Bojan Hodak mengatakan sudah meminta PT LIB sebagai operator Liga 1 untuk menggeser jadwal Pangeran Biru.
“Ya saya pernah menyinggung itu sebelumnya. Kita harus bermain 6 laga dalam 22 hari. Ini tidak normal,” kata Bojan Hodak.
“Kami meminta liga untuk mengubah jadwal, mungkin mereka tidak mengerti apa yang kita lakukan,” tambahnya.
Coach Bojan menambahkan bahwa situasi pertandingan sepakbola di Indonesia khususnya kelas Liga tidak seperti Eropa.
Dijelaskan coach Bojan, mungkin benar FIFA telah mengatur, jeda per pertandingan adalah 72 jam (3 hari) dan Liga 1 mengikuti aturan tersebut.
Akan tetapi, masalahnya terang coach Bojan, fasilitas klub Indonesia tidak bisa mendukung pemulihan pemain seperti di Eropa.
“Mereka bilang ikut FIFA karena jeda 3 hari per pertandingan, ya tapi Anda bisa mati jika jeda hanya 3 hari,” ungkap coach Bojan.
“Jika kamu mengecek tim Eropa seperti Manchester City punya jumlah pertandingan serupa, tetapi mereka punya jet pribadi.”
“Mereka tidur di pesawat itu, melakukan pemulihan di pesawat. Mereka bisa mengganti darah di pesawat jika ingin, memberi oksigen, minum apapun itu.”
“Sementara kami terbang dengan pesawat budjet, makan mulus dan ingin kita main 22 hari.”
“Tentu tidak bisa begitu, ini akan berefek ke performa kami. Kemungkinan cedera tinggi, kemudian seseorang meminta kami bermain di AFC, bagaimana bisa.”
“Erick Thohir pernah bilang Klub Indonesia harus bermain bagus di AFC, fantastik tapi seseorang harus menolong kami,” imbuhnya.
Coach Bojan juga menjelaskan perbedaan lainnya dari sepakbola di Asia dan Eropa. Dari segi luas wilayah saja, Asia lebih besar dari Eropa.
Persib Bandung harus melalui perjalanan ke China untuk melawan Zhejiang dalam penerbangan 10 jam pada 3 Oktober mendatang.
“Satu hal lagi, mereka tidak mengerti ketika di Eropa penerbangan hanya 3-4 jam maksimal dari daerah satu ke daerah lain,” kata coach Bojan.
“Di sini, Anda tahu bagaimana besarnya Asia. Untuk ke China, kita butuh 10 jam.”
“Dua Tahun lalu saya bersama KL City bermain AFC Cup final, semifinal ke Uzbekistan kita terbang 27 jam.”
“Tetapi waktu itu Liga Malaysia menolong kami, mereka mengubah jadwal kami dan kami mendapat hasil baik. Itulah bagaimana Malaysia punya 2 tim di Champions League,” bebernya. (Ries)