Anggota Persib Sampaikan Duka, Umuh Ungkapkan Belum Ada Pengganti Almarhum Rafi Ghani

DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Seluruh anggota Persib Bandung menyampaikan rasa duka, dan kehilangan mendalam, atas berpulangnya dokter tim, Muhammad Rafi Ghani pada Senin 23 Desember 2024, malam, di RSHS Bandung.

Terlebih lelaki kelahiran Bandung 10 Juli 1969 (55 tahun) dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi dan kehangatan. Selain itu, kontribusinya sangat berarti dalam perjalanan Persib.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar mengaku seluruh pemain dan tim pelatih baru bisa berkunjung ke rumah duka Jalan Benteur, Buah Batu, Kota Bandung, Kamis (26/12/2024).

Semua itu tidak lain dikarenakan, dua hari sebelumnya memang banyak pemain yang pulang kampung setelah di liburkan.

“Kemarin tidak lengkap dan rata-rata pemain asingnya ke Jakarta, termasuk Bojan Hodak. Akhirnya kami sepakat tanggal 26 berkumpul untuk bertakziah ke rumah duka,” jelas Umuh Muchtar di rumah duka.

“Alhamdulillah semua hadir dan lengkap, kecuali Dedi Kusnandar dan Rezaldi karena sedang pemulihan cedera. Para pemain hadir untuk berbelasungkawa dan mereka pun sedikit ada ingat untuk memberi sesuatu kepada istri almarhum,” lanjut Umuh Muchtar.

Pada kesempatan itu, manajer Persib Bandung juga bilang hingga saat ini belum bisa memastikan siapa sosok pengganti dokter tim Persib, Rafi Ghani.

“Sampai saat ini belum lah ya, belum ada yang pas,” cetus Umuh.

Sementara itu, pelatih Persib, Bojan Hodak mengaku sangat kaget saat pertama kali mendapat kabar meninggalnya dokter tim, Rafi Ghani. Dan memang sebelumnya almarhum mengabarkan sedang sakit.

“Dia memberi tahu saya malam sebelum operasi, tetapi hingga hari terakhir, dia masih datang seperti biasa untuk latihan. Dia ingin bersama para pemain, menjadi bagian dari klub,” ungkapnya.

Bahkan saat Dedi Kusnandar mengalami cedera, sosok almarhum terus menemaninya dan menunggu hingga akhir penanganan cedera yang dialami Dedi Kusnandar.

“Jadi bagi dia sepak bola adalah segalanya dalam hidupnya. Keluarganya pun tahu bahwa sepak bola adalah hal terpenting dalam hidupnya. Jadi jelas merupakan kehilangan besar bagi klub,” tuturnya.

Coach Bojan juga bilang, sehari sebelum meninggal, almarhum Rafi Ghani sempat mengirim pesan untuk keberuntungan tim dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, lalu memberi kabar bahwa dia perlu menjalani operasi.

“Tapi tetap saja, itu adalah kabar yang mengagetkan bagi saya bahwa dia meninggal karena kami tidak mengharapkannya,” pungkasnya. (Ries)