DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Persib U20 mengakhiri Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2024/2025 dengan kemenangan 4-2 atas Malut United pada laga penutup Grup X babak 8 Besar di Stadion Persib, Jumat, 14 Februari 2025.
Maung Ngora sempat tertinggal dua gol oleh gol Rifael Salmon (4) dan Agusrianda Esa (45+1). Namun, Persib U20 bisa membalikkan keadaan melalui gol M. Zaki Ali (45+2), Athaya Zahran (53), M. Adzikry Fadlillah (88) dan Odilo Pinutusta (90+5).
Pelatih Persib U20, Sabrun Hanapi bersyukur tim asuhannya tampil sesuai dengan harapan dan meraih kemenangan di pertandingan terakhir ini.
“Alhamdulillah, kami bisa menjaga harga diri Persib dengan akhir yang manis. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh pemain, rekan-rekan pelatih dan staf yang sudah bekerja dengan keras di sepanjang kompetisi,” ungkap Sabrun setelah pertandingan.
Sabrun juga bangga dengan penampilan para pemain yang mampu meningkatkan kualitasnya. Ia juga tak mengenyampingkan kontribusi pemain-pemain tim senior mulai dari Sheva Sanggasi, Faris Abdul Hafizh, M. Adzikry Fadlillah hingga Ferdiansyah.
“Kami akan jadikan pengalaman musim ini sebagai sebagai bahan evaluasi agar di musim selanjutnya bisa mencapai level yang lebih baik, salah satunya dalam hal persiapan. Tapi dengan bisa berjalan sejauh ini, saya cukup bangga dengan apa yang sudah ditampilkan anak-anak,” kata Sabrun.
“Salah satu pemain kami, Zulkifli sudah bergabung dengan senior. Semoga di masa depan, akan ada lebih banyak lagi pemain-pemain dari Persib U20 yang bisa berkontribusi untuk tim senior karena dengan begitu, pembinaan yang kami lakukan bisa bermanfaat,” tambahnya.
Sementara itu, Persib U18 bermain imbang tanpa gol dengan Dewa United pada gim terakhir Grup Y babak 8 Besar Elite Pro Academy Liga 1 2024/2025 di Stadion Persib, Kota Bandung, Jumat, 14 Februari 2025.
Tambahan satu angka tak mengubah posisi Persib U18 di peringkat keempat klasemen akhir dengan nilai 5, hasil sekali menang, 2 imbang dan 3 kalah.
Pelatih Persib U18, Asep Rahmat Saputra tetap mengapresiasi perjuangan para pemainnya, terutama setelah harus bermain 10 pemain akibat kartu kuning kedua atau kartu merah yang didapat Firstman Samuel Stevenly di laga ini.
“Ini tidak mudah. Kami harus melakukan rotasi karena 10 pemain dan akibat kartu merah Samuel. Tapi anak-anak tetap tampil fight meskipun pada akhirnya tidak bisa menuntaskan peluang,” kata Asep setelah pertandingan. (Ries)