PSSI Tunjuk Satoru Mochizuki Jadi Pelatih Timnas Putri Indonesia, Ini Tantangannya

DEPOSTJABAR. COM (BANDUNG).- Kabar Baik! PSSI telah menunjuk Satoru Mochizuki untuk jadi pelatih Timnas Putri Indonesia. Kabar Buruk! Pemainnya siap ya, bukankah Liga Putri Indonesia sudah berhenti bergulir sejak 2019.

Kursi pelatih Timnas Putri Indonesia memang sudah kosong sejak 2023 lalu, setelah berpisah dengan Rudy Eka Priyambada. Salah satu capaian apik Garuda Pertiwi di tangan Rudy Eka, lolos ke Piala Asia 2023.

Kini, Ketum PSSI Erick Thohir menunjuk Satoru Mochizuki sebagai pelatih Timnas Putri Indonesia. Juru taktik asal Jepang itu pernah mengantar negaranya juara Piala Dunia Putri 2011.

“Selamat datang Satoru Mochizuki. Sosok pelatih yang telah berkontribusi pada perkembangan sepak bola wanita Jepang selama lebih dari 10 tahun ini, akan melatih Timnas Sepak Bola Wanita Indonesia,” tulis pernyataan Erick Thohir di akun medsosnya.

“Sebelumnya Mr. Mochizuki pernah membawa Timnas Putri Jepang peringkat 4 Olimpiade Beijing (2008), juara Piala Dunia Putri FIFA (2011), dan peringkat 2 Olimpiade London (2012). Semoga kehadiran Mr. Mochizuki akan meningkatkan mutu dan kualitas Timnas Putri kita, demi membawa Garuda mendunia.”

Penunjukan Satoru Mochizuki ini merupakan bagian dari kerja sama antara PSSI dengan JFA. Kerja sama kedua belah pihak, meliputi pembangunan sepakbola putri dan peningkatan mutu wasit.

Disatu sisi, Satoru Mochizuki memang punya rekam jejak yang bagus. Harapannya, prestasi baik itu bisa ditularkan di Indonesia. Akan tetapi pelatih anyar itu punya pekerjaan yang sangat berat sebagai pelatih Timnas Putri.

Disebut demikian, karena Liga Putri Indonesia sudah lama tidak bergulir. Terakhir 2019. Ketika itu Skuad Putri Persib Bandung tampil sebagai juara. Maung Bandung menang agregat 6-1 atas Persikabo Kartini di final.

Lima tahun sudah berlalu, PSSI belum juga menggelar Liga Putri. Padahal di awal musim liga 1 2023/2024 sempat ada wacana untuk menggulirkan kembali pertandingan sepakbola putri. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan. (Aris)