Hingga saat ini, banyak dari sastrawan hingga peneliti yang mencoba mengkaji tentang pesan di syiar itu.
Di tahun 1694 Matsuo Basho melakukan perjalanan terakhirnya lalu jatuh sakit.
Tak lama dia akhirnya meninggal di kota Osaka pada bulan Oktober.
Seperti diketahui, Matsuo Munefusa, juga dikenal sebagai Matsuo Bashō adalah seorang penyair Jepang. Ia dikenal sebagai pencipta haiku terbesar, yaitu bentuk puisi tradisional Jepang yang terdiri dalam 5-7-5 suku kata.
Menurut budaya sastra Jepang, biasanya ia dipanggil Basho tanpa nama marganya, karena tanda tangannya sebagai penyair tidak menyertakan nama marganya. Ia biasanya membubuhkan tanda tangan はせを. Ia juga merupakan salah satu penulis terbesar pada era Edo, dan ia mengangkat bentuk haiku ke tingkat tertinggi.
Basho dilahirkan di Iga, yang sekarang bagian dari prefektur Mie, dalam keluarga samurai. Setelah beberapa tahun menjalani hidup samurai, ia menemukan sastra sebagai pekerjaan hidupnya dan melepaskan kariernya sebagai samurai.