DEPOSTJABAR.COM (SOREANG).- Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna meresmikan pabrik kopi CV. Ko’ma Agro Djaya Abadi sekaligus melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Sri-Anna, dan membagikan 1.300 paket sembako di Kampung Mulyana RW 06 Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Sabtu (10/6/2023).
Dalam sambutannya, selain berharap agar peresmian pabrik kopi ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar, Bupati Dadang Supriatna juga mengapresiasi pola yang dijalankan Pabrik kopi CV Ko’ma Agro Djaya Abadi.
“Polanya itu keberkahan Allah SWT diutamakan. Saya dengar langsung dari Pak Bayu, bahwa ini tidak cenderung profit oriented. Artinya harus ada kepedulian untuk masyarakat banyak,” kata Dadang Supriatna.
Bupati Bandung pun meyakini, jika pola ini terus dilakukan, CV Ko’ma Agro Djaya Abadi ini akan sukses dan akan lebih bermanfaat untuk umat.
“Semoga pelaksanaan dan juga pabrik kopi CV Koma Agro Djaya Abadi ini bisa berlangsung dengan baik dan sukses,” harapnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini mengatakan, keberadaan pabrik kopi ini akan dikolaborasikan dengan Bumdes-Bumdes di wilayah penghasil kopi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung.
“Kita akan kawal, sehingga CV Ko’ma Agro Djaya Abadi ini sekaligus sebagai offtaker dari para petani langsung,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya pemasaran langsung dari petani ke offtaker, para petani mendapatkan nilai tambah atau harga lebih tinggi. “In syaa Allah petani akan lebih makmur dan sejahtera,” katanya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan, kopi adalah salah satu produk khusus yang berada di Kabupaten Bandung.
“Dari 174.000 hektare luas wilayah Kabupaten Bandung, sekitar 20.000 hektare merupakan lahan pertanian kopi. Terutama di Kecamatan Pangalengan,” kata Kang DS.
Ia menyebutkan kopi bukan hanya ada di Kecamatan Pangalengan, juga diproduksi di Kecamatan Kertasari, Cimaung, Pacira (Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali) dan juga beberapa daerah di kawasan Bandung Utara, yaitu di Kecamatan Cimenyan dan Cilengkrang,” jelasnya.
Menurutnya, potensi pertanian kopi sangat menjanjikan. “Saya juga mendengar langsung, kenapa sampai membuat pabrik kopi. Karena merasa terpanggil, seperti dialami oleh Pak Bayu. Kalau tidak ada pabrik, walahualam kopi akan punah kedepannya. Ini salah satu terobosan yang sangat luar biasa dengan adanya peresmian pabrik kopi,” katanya.
Kang DS juga sangat mengapresiasi dengan pola yang dilakukan Bayu selaku owner pabrik kopi CV. Ko’ma Agro Djaya Abadi tersebut. “Sebelum membuat pabrik kopi, terlebih dahulu membuat kebaikan bagi warga masyarakat Kecamatan Pangalengan. Ini jarang dilakukan oleh pengusaha lainnya,” katanya.
Ia berharap apa yang dilakukan CV. Ko’ma Agro Djaya Abadi itu diikuti oleh perusahaan lainnya, untuk kebaikan masyarakat. “Jika di Kabupaten Bandung ada sekitar 5 persen pengusaha seperti Pak Bayu, saya yakin masyarakat Kabupaten Bandung akan lebih sejahtera,” ujarnya.
Kang DS berharap pengusaha yang ada di Pangalengan mengikuti pola histori atau alur yang dilakukan CV Ko’ma Agro Djaya Abadi tersebut. Dengan harapan bisa mengurangi warga miskin ekstrem yang ada di Kecamatan Pangalengan.
“Saya berharap perusahaan Pak Bayu ini ada kolaborasi, di antaranya dengan Bumdes-Bumdes. Dengan harapan Bumdes ini punya penghasilan, dan menjadi offtaker,” katanya. (Bagdja)