Ngatiyana dan Adhitia Ditetapkan Jadi Walikota dan Wakil Walikota Cimahi, Ini Program Prioritasnya

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi resmi menetapkan pasangan Ngatiyana dan Adhitia Yudisthira sebagai Walikota dan Wakil Walikota Cimahi terpilih hasil Pilkada Serentak 2024,  di Kantor KPU Kota Cimahi, Kamis (9/1/2025).

“Penetapan ini menjadi akhir dari tahapan yang kami lakukan. Mudah-mudahan setiap proses yang dilalui bisa menjadi representasi keinginan seluruh masyarakat bahwa apa yang diharapkan dapat diwujudkan oleh Walikota-Wakil Walikota Cimahi terpilih,” kata Ketua KPU Kota Cimahi, Anzhar Ishal A.

Sementara itu, Walikota Cimahi terpilih, Ngatiyana mengatakan, jabatan yang diembannya untuk lima tahun kedepan merupakan amanah dari masyarakat yang menginginkan perubahan di Cimahi.

“Kami berterima kasih, hari ini sudah ditetapkan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Cimahi terpilih 2025-2030. Ini semua adalah keberhasilan semua, merupakan amanah bahwa hasil Pilkada Cimahi dipercayakan pada kami,” kata Ngatiyana.

Sementara itu, Wakil Walikota Cimahi terpilih, Adhitia Yudisthira tak mempermasalahkan ketidakhadiran pasangan Dikdik-Bagja dengan Bilal-A Mulyana dalam penetapan.

“Kalau komunikasi dengan partai pengusung di luar koalisi pasangan kami sudah ada, tapi secara personal dengan paslon yang bersangkutan belum, secepatnya kami akan silaturahmi,” ujar Adhitia.

Program prioritas

Ngatiayana mengatakan, setelah dirinya dan Adhitia dilantik menjadi Walikota dan Wakil Walikota Cimahi, dalam seratus hari kerjanya ada beberapa program yang bakal direalisasikan pada 2025 ini yaitu pemberian insentif RT/RW, Posyandu serta Inrensif guru ngaji.

“Pemberian insentif untuk RT/RW, Kader Posyandu atau Posbindu, serta Intensif bagi para guru ngaji diusahakan akan langsung direalisasikan dalam seratus hari kerja termasuk penataan kawasan Gandawijaya yang akan kita percantik, usai kami dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Cimahi definitif,” kata Ngatiyana.

Dia menjelaskan, meskipun dirinya dan Adhitia belum dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Cimahi namun secara pribadi sudah mulai melakukan inisiasi dalam permasalahan sampah, khususnya yang menumpuk di Pasar Antri.

“Saya bersama mas Adhit bersinistif melakukan penyelesaian permasalahan sampah yang ada di Pasar Antri dan alhamdulillah ada sekitar 20 truk sampah yang menumpuk di Pasar Antri sudah dibuang sehingga persoalan sampah bisa teratasi. Persoalan sampah ini juga menjadi pembahasan kami berdua saat bertemu dan berdiskusi dengan Gubernur Jawa Barat terpilih,” jelasnya.

Selain itu, salah satu program prioritas lainnya yakni memperluas wilayah Kota Cimahi. Saat ini, Kota Cimahi hanya terdiri dari tiga kecamatan dengan 15 kelurahan. Rencana perluasan itu sudah disampaikan ke Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.

“Jadi kami akan meluaskan wilayah Kota Cimahi. Kemarin sudah komunikasi dengan Gubernur terpilih, dan sudah disetujui,” kata Ngatiyana, Kamis (9/1/2025).

Perluasan daerah tersebut dengan mengambil satu kecamatan yakni Kecamatan Margaasih, yang saat ini masuk ke dalam wilayah administratif Kabupaten Bandung.

“Sudah acc pak Gubernur yang akan diambil untuk perluasan Kota Cimahi itu Kecamatan Margaasih,” ucap Ngatiyana.

Selain perluasan daerah, Ngatiyana juga bakal fokus mengentaskan permasalahan banjir yang bertahun-tahun belum bisa diselesaikan. Pengentasan banjir itu lantaran harus berkomunikasi lintas daerah.

“Untuk banjir, kita akan membebaskan lahan di wilayah Melong. Karena penyelesaiannya itu harus dengan komunikasi antardaerah,” kata Ngatiyana.

Menjelang pelantikan pada bulan Februari mendatang, Ngatiyana menegaskan tak bakal membentuk tim transisi yang bakal membantu tugasnya kelak.

“Tim transisi itu tidak ada, karena kita harus menghargai pemkot (Cimahi). Masih ada pak pj, kita komunikasi saja. Intinya kami enggak ada tim transisi tapi yang pasti akan sinkronisasi program saja seizin Pak Pj Wali Kota Cimahi,” ujar Ngatiyana. (Bagdja)