DEPOSTJABAR.COM, (BANDUNG).- Pertandingan Persib Vs Persija usai. Maung Bandung menang 2-0. Tak disangka setelah itu pecah kerusuhan.
Laga pekan keenam Liga 1 2024/2025 berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Soreang Bandung, Senin 23 September 2024, pukul 15.30 WIB.
Pertandingan ini dipimpin wasit asal Malaysia Muhammad Nazmi. Wasit berusia 34 tahun ini mendapat pujian karena mampu memimpin pertandingan El Clasico Indonesia, Persib vs Persija.
Wasit berlisensi FIFA itu dinilai mampu mengeluarkan keputusan yang tepat dan tegas serta bisa mengontrol pertandingan dengan baik.
Dalam cuplikan video di akun Instagram @bdg.info, terlihat banyak steward atau petugas keamanan berlarian menghindari kejaran para oknum suporter yang berusaha turun ke lapangan.
Namun, ada pula beberapa yang sudah tertangkap dan menjadi sasaran amuk massa. Para oknum suporter tersebut baru membubarkan diri sambil berupaya kembali ke tribun ketika sejumlah anggota kepolisian turun tangan.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga angkat bicara mengenai kerusuhan suporter yang terjadi usai laga Persib vs Persija. Ia meminta agar klub terkait bertanggung jawab terhadap insiden tersebut.
“Ini yang memang masuk ranah hukum, ya masuk ranah hukum. Tapi, di sisi lain klub harus bertanggung jawab juga terhadap kondisi ini, tidak boleh lepas tangan,” ujar Arya dalam keterangan audio yang dibagikan pada hari ini Senin, 23 September.
Arya menegaskan PSSI tidak memberikan toleransi terhadap segala bentuk kekerasan yang terjadi di lapangan. Ia berharap klub terkait dapat menyelesaikan masalahnya dengan suporter.
“Tidak ada kata tolerir untuk kekerasan di dalam lapangan. Alasan apapun nggak dipakai untuk itu, jadi itu ditegaskan.”
“Jadi, kami harapkan klub secepatnya juga menyelesaikan masalah ini, masalah mereka dengan suporter. Di sisi lain, diharapkan kalau ada tindakan kriminal harus diselesaikan secara hukum,” kata pria yang juga menjabat sebagai Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menambahkan.
Sebelumnya, insiden yang melibatkan suporter juga terjadi. Oknum pemain Persib Bandung diduga melakukan tindakan intimidasi terhadap suporter usai laga Persib melawan Port FC di Liga Champions Asia Two (LCA 2), Kamis, 19 September.
Buntut kejadian tersebut para suporter melakukan aksi demonstrasi menuntut penjelasan pihak klub di depan Graha Persib, Sabtu, 21 September lalu.(Ries)