Pernyataan Aditya Bakal Calon Walikota Cimahi Menuai Polemik di Masyarakat

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Video  berisi pernyataan Aditya Yudistira bakal calon (Balon) Walikota Cimahi di Leuwigajah yang menjelaskan kepada masyarakat Leuwigajah tentang sejarah Kota Cimahi yang asalnya Kotif Cimahi menjadi Cimahi otonom dikarenakan korban regulasi dan tidak ada kejelasan batas wilayahnya, Rabu (29/5/2024).

Hal itu itu menjadi polemik bagi masyarakat Kota Cimahi, seperti yang diungkapkan oleh Ketua Umum LSM Penjara Andi Halim, dirinya merasa terpanggil setelah menyaksikan video yang dibuat Aditya.

“Bila tidak tahu sejarah Cimahi dari Kota Administratif (Kotif) Kota Cimahi menjadi Kota otonom menjadi Kotamadya Cimahi, asal jangan ngomong ceplas-ceplos saja. Setelah saya menyaksikan video yang dibuat Aditya, saya merasa terpanggil bahwa Aditya anak muda yang mencoba peruntungan untuk menjadi calon walikota Cimahi,” ungkap Andi Halim.

Terkait masalah video tersebut, menurut Andi,  itu syah-syah saja karena itu hak dari Aditya itu sendiri, hanya Andi ingin mengomentari video tersebut.”Saya lihat didalam video ini ada pembicaraan Aditya, Cimahi dari Kotif menjadi otonom, dan kita ini menjadi korban regulasi, dan ini saya tidak sependapat dari pernyataan Aditya tersebut,” tegas Andi.

Ketua Umum LSM Penjara Andi Halim. (Foto:ist)

Akhirnya Andi juga memberikan penjelasan dan mengeluarkan statement, berdirinya Kota Cimahi itu menjadi otonom, bukan korban regulasi dan tidak mempunyai wilayah, tapi semua hasil perjuangan Sekretariat Bersama Cimahi Otonom dan Masyarakat Kota Cimahi.

“Pada tahun 2001, itu sudah melalui kajian 5 perguruan tinggi, juga pada saat itu tokoh-tokoh dan Sekretariat Bersama Cimahi Otonom, juga sudah bekerja keras, melalui perenungan dan lain sebagainya,” ungkap Andi kembali.

Diakui pula, karena Cimahi ini adalah Kota kecil, dan kumuh itu, tetapi, Cimahi yang dalam perjalanan 32 tahun saat ini, bahwa Cimahi sudah berhasil, dan berbenah diri untuk menjadi kota yang otonom dengan PAD nya cukup tinggi dan SDM-nya bagus.

Lebih lanjut Andi juga menjelaskan, walaupun seperti yang diterangkan oleh Aditya didalam video tersebut bahwa Cimahi tidak mempunyai sumber alamnya.

“Cimahi bisa mengikuti dan bahkan kemajuannya dapat melebihi dari Kabupaten induknya itu sendiri,” paparnya.

Secara tegas Andi menyarankan kepada Aditya,  kalau tidak tahu sejarah berdirinya Kotif Cimahi menjadi Cimahi Otonom, jangan ngomong, tentang Cimahi.

“Sudah saja fokus Walikota, ya walikota saja tidak usah sampai mengkritik kebelakang,” saran Andi kesal.

Dikatakan kembali  Andi, apa sebabnya Cimahi tiga kecamatan, sebab yang namanya Undang-undang itu tidak berlaku surut.

“Terus dikatakan oleh Aditya bahwa Cimahi tidak memiliki batas wilayah yang tidak jelas, tidak jelasnya dimana?,” Andi malah balik bertanya.

Padahal menurut Andi di dalam peta Kota Cimahi sudah jelas batas-batas wilayah kota Cimahi. “Kenapa gak jelas, jadi kalau gak paham batas wilayah Kota Cimahi, lebih baik Aditya bahas saja yang lain saja,” Geram Andi.

Jadi tegas Andi, saat dikonfirmasi bersama salah satu tokoh Sekber Cimahi Otonom Oland Siswanto merasa geram dengan ucapan Aditya yang ngawur tersebut,

“Mau jadi calon walikota Cimahi tapi gak tahu sejarah Cimahi dan peta politik Cimahi, lebih baik diam, bahas saja yang lainnya,” tandasnya.

Ditanggapi pula oleh salah satu tokoh Sekber CO, Glen Bakri, saat dihubungi via telepon selulernya menjelaskan, bahwa dirinya sudah melihat video yang dibuat Aditya.

“Kalau mau tahu sejarah Cimahi dari Kotif menjadi Cimahi Otonom, ayo kita duduk bersama dan akan kami buka data-data perjuangan kami secara autentik,” tegas Glen. (Bagdja)