7 Lagu Legendaris Titiek Puspa yang Tetap Menyentuh Hati, Salah Satunya Bikin Nangis

DEPOSTJABAR.COM.- Indonesia baru saja kehilangan salah satu permata terbaiknya di dunia musik. Titiek Puspa, sang maestro lintas zaman, tutup usia pada 10 April 2025.

Namun, meski raganya telah pergi, karya-karyanya akan terus hidup dan bernyanyi di hati jutaan pendengarnya. Lebih dari 60 tahun ia menulis dan menyanyikan lagu, meninggalkan jejak yang sulit tergantikan.

Berikut ini adalah 7 lagu legendaris Titiek Puspa yang tak hanya enak didengar hingga kini, tapi juga sarat makna—bahkan salah satunya bisa bikin air mata jatuh tanpa terasa.

1. Kupu-Kupu Malam (1977)

Bukan sekadar lagu, ini adalah kisah hidup yang dilantunkan lewat nada. “Kupu-Kupu Malam” menggambarkan kehidupan perempuan yang terpinggirkan dengan cara yang lembut dan manusiawi.

Bukan menghakimi, tapi mengajak kita untuk memahami. Lagu ini begitu kuat hingga kembali viral saat di-cover oleh Peterpan (kini NOAH) di era 2000-an.

2. Bing

Lagu ini diciptakan sebagai penghormatan untuk sahabatnya, Bing Slamet, yang meninggal dunia. Liriknya sederhana tapi menusuk, terutama bagi siapa saja yang pernah merasakan kehilangan orang tercinta.

Kalau kamu dengar sambil mengenang seseorang yang sudah tiada, bersiaplah… lagu ini bisa bikin kamu menangis.

3. Apanya Dong (1982)

Humor khas Titiek Puspa hadir lewat lagu ini. Dengan gaya bicara yang ringan tapi menyindir gaya hidup konsumtif dan materialistis,

“Apanya Dong” jadi salah satu lagu pop jenaka yang masih relevan sampai sekarang. Energinya ceria, cocok jadi pengingat bahwa kadang kita terlalu fokus pada yang tampak, bukan makna di baliknya.

4. Jatuh Cinta

Lagu cinta ini mungkin tak sepopuler lagu cinta masa kini, tapi pesonanya justru terletak pada kesederhanaan dan ketulusannya.

Melodi manis dan lirik yang relatable membuat lagu ini sering dibawakan ulang oleh banyak penyanyi lintas generasi.

5. Dansa Yo Dansa (1977)

Lagu yang mengajak kita untuk melepas penat dan ikut berdansa. Ritmenya ceria, liriknya ringan, dan punya energi yang menular.

Glenn Fredly pun pernah membawakannya kembali dengan sentuhan modern, membuktikan bahwa karya ini tak pernah kehilangan tempat di hati pendengar.

6. Gelang Sipatu Gelang

Lagu rakyat yang dihidupkan kembali oleh Titiek Puspa lewat aransemen khasnya. Lagu ini bukan cuma enak didengar, tapi juga menanamkan nilai budaya dan kekayaan tradisi Indonesia.

Selalu cocok dinyanyikan di acara kebersamaan, dari pentas sekolah sampai panggung nasional.

7. Doa untuk Anakku

Inilah lagu yang bikin siapa pun yang pernah menjadi anak—atau orang tua—terdiam dan haru. Lewat lirik yang menyayat dan tulus, Titiek Puspa menuangkan perasaan seorang ibu kepada anaknya. Lagu ini sangat personal, dan mungkin itulah sebabnya ia bisa menyentuh hati begitu dalam.

Lagu yang bikin mata berkaca-kaca, apalagi jika didengarkan dalam momen sunyi.

Selamat Jalan, sang legenda Titiek… Karyamu Tak Akan Pernah Mati

Di tengah kepergiannya, karya-karya Titiek Puspa justru akan hidup lebih lama dari waktu. Lagu-lagunya bukan hanya musik, tapi potret kehidupan, cinta, kehilangan, dan kekuatan perempuan.

Terima kasih telah menulis soundtrack kehidupan bangsa ini, Sang Legenda.

Nama dan suaramu akan terus bergema… dalam tiap nada, tiap bait lirik, dan hati para pendengar yang kamu sentuh. (Ina)