Yuk Cari Tahu Cara Kerja dan Efek Samping Vaksin Rabies

DEPOSTJATENG,- Pada dasarnya, vaksin rabies digunakan untuk melindungi tubuh dari virus rabies yang disebarkan oleh hewan pembawa virus. Biasanya, vaksin rabies diberikan sesegera mungkin setelah kamu terpapar dari virus.

Akan tetapi, jenis vaksin yang satu ini juga bisa diberikan sebelum seseorang terpapar virus rabies yang memiliki risiko tinggi terinfeksi virus rabies.

Misalnya, diberikan kepada dokter hewan, penangan hewan, atau seseorang yang akan menghabiskan lebih dari satu bulan di negara yang memiliki tingkat infeksi rabiesnya tinggi.

Efektivitas Vaksin Rabies

Sesuai namanya, vaksin rabies berperan untuk mencegah virus rabies menyerang sistem saraf. Ketika hewan pembawa virus rabies menggigit manusia, rabies akan menyerang sistem saraf dan menyebabkan kematian dalam beberapa hari.

Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid., gejalanya bisa diawali dengan perubahan perilaku yang menjadi lebih agresif, halusinasi, hingga kekakuan otot.

“Dalam waktu yang tidak lama, terjadi kejang dan gangguan kesadaran. Jika kondisi ini sudah terjadi, maka sulit bagi penderitanya untuk sembuh,” tuturnya.

Untuk itu, vaksin rabies perlu diberikan sesegera mungkin ketika seseorang terkena gigitan hewan yang menderita rabies. Terdapat dua jenis vaksin anti rabies, yaitu:

1. Vaksin Anti Rabies (VAR)

Vaksin anti-rabies (VAR) dapat bekerja dengan cara merangsang sistem daya tahan tubuh untuk membentuk imunitas terhadap virus rabies.

Terdapat dua macam vaksin, yaitu Profilaksis Pra-Pajanan (PrPP) yaitu vaksinasi pencegahan sebelum paparan virus rabies dan Profilaksis Pasca Pajanan (PEP) atau vaksinasi untuk menghentikan menyebarnya rabies setelah paparan virus.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Indonesia, ketika seseorang telah mendapatkan PrPP dan terkena rabies, ia masih tetap membutuhkan PEP.

2. Serum Anti Rabies (SAR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *