DEPOSTJABAR.COM – Jika berkunjung ke Cirebon, Jawa Barat, rasanya belum lengkap tanpa mencicipi salah satu kuliner ikoniknya, yaitu Empal Gentong.
Makanan tradisional berupa kuah daging sapi ini memiliki rasa gurih, lemak, dan rempah yang khas, serta cara penyajian yang unik.
Yang menarik, meski sudah puluhan tahun dikenal masyarakat, empal gentong tetap menjadi favorit banyak kalangan hingga saat ini.
Asal Usul Empal Gentong
Nama “empal gentong” berasal dari dua kata: “empal” yang berarti potongan daging tipis dan “gentong” yang artinya panci besar atau wadah dari tanah liat.
Dahulu, kuah daging ini dimasak dalam wadah gentong (tanah liat) secara perlahan hingga bumbu meresap sempurna dan tekstur daging menjadi empuk.
Empal gentong pertama kali populer di wilayah Kota Cirebon bagian utara, terutama di daerah Lemahwungkuk, sekitar abad ke-19.
Konon, hidangan ini awalnya disajikan sebagai menu untuk para nelayan dan pedagang setelah seharian bekerja.
Seiring waktu, empal gentong menjadi semakin dikenal dan kini bisa dengan mudah ditemukan di warung-warung makan maupun restoran di Cirebon dan sekitarnya.
Keunikan Rasa dan Bahan Pembuatan
Yang membedakan empal gentong dengan soto atau gulai daging pada umumnya adalah kuahnya yang berminyak, kuning kecoklatan, dan sangat kaya akan rempah. Kuah ini dibuat dari campuran santan kelapa, bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, serai, lengkuas, dan rempah lainnya yang dimasak secara perlahan.
Daging yang digunakan biasanya adalah daging sapi bagian iga atau paha, dipotong-potong tebal dan dimasak hingga benar-benar empuk. Tidak jarang, beberapa penjual juga menambahkan jeroan seperti babat, usus, atau lidah sapi untuk memberikan variasi rasa dan tekstur.
Empal gentong biasanya disajikan tanpa nasi, melainkan bersama lontong atau ketupat, ditaburi bawang goreng, irisan daun bawang, dan kerupuk udang sebagai pelengkap. Rasa kuah yang hangat, gurih, dan sedikit pedas membuat siapa pun yang mencoba ingin terus menyeruputnya.
Resep Sederhana Empal Gentong
Bagi Anda yang ingin mencoba membuat empal gentong sendiri di rumah, berikut adalah resep dasarnya:
Bahan Utama:
-500 gram daging sapi (bagian iga/paha)
-2 liter air
-600 ml santan encer
-200 ml santan kental
-2 batang serai, memarkan
-3 lembar daun salam
-3 lembar daun jeruk
-2 cm lengkuas, memarkan
-Minyak goreng secukupnya
Bumbu Halus:
-8 butir bawang merah
-4 siung bawang putih
-3 buah cabai merah keriting
-2 cm kunyit
-1 cm jahe
-1 sdt ketumbar bubuk
-Garam secukupnya
Cara Membuat:
-Rebus daging sapi bersama air hingga setengah empuk. Tiriskan dan sisihkan.
-Tumis bumbu halus bersama serai, daun salam, daun jeruk, dan lengkuas hingga harum.
-Masukkan daging yang telah direbus , aduk rata dengan bumbu.
-Tuangkan santan encer , masak dengan api kecil hingga daging benar-benar empuk dan bumbu meresap.
-Tambahkan santan kental , masak perlahan agar santan tidak pecah.
-Masak hingga kuah mengental dan berminyak, lalu angkat.
-Sajikan hangat bersama lontong, bawang goreng, dan kerupuk.
Nilai Budaya dan Ekonomi
Selain sebagai makanan lezat, empal gentong juga merupakan simbol keberagaman budaya Cirebon yang dipengaruhi oleh kebudayaan Arab, Tionghoa, dan Melayu. Rempah-rempah yang digunakan serta cara pengolahannya menunjukkan pengaruh dari berbagai tradisi tersebut.
Di sisi ekonomi, empal gentong juga menjadi sumber pendapatan bagi banyak pelaku UMKM di Cirebon. Warung-warung empal gentong tersebar luas, bahkan ada yang membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia. Bahkan beberapa produsen mulai menjual empal gentong dalam kemasan instan untuk mempermudah distribusi dan konsumsi.
Yuk, kita dukung pelestarian kuliner tradisional Indonesia dengan mencintai dan menikmati makanan-makanan lokal seperti Empal Gentong , makanan khas Cirebon, Jawa Barat yang lezat dan sarat makna budaya! (Ina)