DEPOSTJABAR.COM (MAJALENGKA).- Owner lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi merilis hasil survei terkait elektabilitas cabup dan cawabup di Pilkada Majalengka 2024. Menurutnya, Paslon nomor urut 1, Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan menempati posisi teratas dibandingkan pasangan Karna-Koko.
Dalam paparannya, saat zoom meeting rilis Indikator Majalengka 25 September 2024 mengungkapkan, surveinya ini dilakukan pada periode 8-13 September 2024 di 26 Kecamatan dengan jumlah sampel 400 responden yang sudah berusia 17 tahun atau lebih. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung menggunakan metode random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±5% pada tingkat kepercayaan 95%.
Setelah proses wawancara, lanjut Burhanudin, Indikator Politik Indonesia juga melakukan quality control atau spot check terhadap hasil survei di lapangan. Quality control dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan.
Dalam survei Pilkada Majalengka 2024, Eman-Dena berada di peringkat pertama dengan 54,8 persen. Sedangkan di posisi kedua ditempati pasangan Karna Sobahi-Koko Suyoko dengan 33,7 persen. Sementara responden yang tidak menjawab atau belum menemukan pilihan ada sebanyak 11,5 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut komposisi pemasangan Eman-Dena dinilai cocok karena bisa menunjukkan tren positif dari hasil survei. Sedangkan pasangan Karna-Koko dampaknya belum terlalu signifikan.
“Ternyata kalau dipasangkan antara Pak Eman dengan Pak Dena itu cenderung positif. Pak Eman yang punya basis dengan Pak Dena juga yang punya basis itu cenderung bertambah jadi 54,8 persen (tingkat kepercayaan publik untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Majalengka),” jelas Burhanudin.
“Sementara Pak Karna dan Pak Koko ini belum muncul atau tampak sinerginya. Mungkin perlu waktu, karena Pak Karna dari basis PDI Perjuangan dan Pak Koko dari basis PKS, ini kan nggak mudah yah menggabungkan kedua kekuatan jadi perlu waktu kedua struktur partai menggabungkan dua kekuatan yang sering kali diasumsikan oleh pengamat seperti minyak dan air,” sambungnya.
Namun walaupun demikian menurut Burhanudin, Peta elektoral ini masih bisa berubah dalam kurun waktu dua bulan kedepan, naik turun akan terus terjadi. “Pak Eman jangan terlalu santai, Pak Karna juga masih ada waktu, jangan patah semangat apalagi dua setengah bulan bukan waktu yang pendek itu waktu yang panjang, selisih juga nggak terlalu jauh. Dua setengah bulan bisa membuat perubahan,” pungkas Owner Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi.(ast)