Menteri PKP Maruarar Sirait Serahkan Hewan Kurban Sapi Berbobot 1 Ton untuk Warga Majalengka

DEPOSTJABAR.COM (MAJALENGKA).- Ada suasana yang berbeda  pada Idul Adha di Kabupaten Majalengka tahun 2025 ini. Suasana yang begitu harmonis antara Pimpinan dan Rakyatnya.

Bupati dan Wakil Bupati Majalengka Eman Suherman dan Dena Muhamad Ramdhan selalu terlihat kompak dalam setiap momen kegiatan, baik kegiatan yang bersifat pemerintahan maupun kegiatan sosial kemasyarakatan.

Seperti halnya pada kegiatan penyembelihan hewan kurban di tahun 2025 ini, Bupati Eman dan Wakil Bupati Dena Muhamad Ramdhan beriringan bersama memimpin jalanya penyembelihan hewan kurban dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Putranya Yoshua Sirait.

Suasana kebersamaan begitu terasa saat mereka (Bupati Emandan wakil Bupati Dena Muhamad Ramdhan) berbaur dengan warga yang datang dari berbagai pelosok  majalengka di halaman Coppo Regency, Jalan Pejuang Majalengka-Kulur,

Terlihat Warga begitu bahagia ketika disapa langsung oleh Bupati dan wakilnya. Dengan senyum yang mengembang mereka meminta untuk foto bersama dan mengucapkan terimakasih atas pembagian daging kurban yang terimanya.

Tahun ini, tiga ekor sapi kurban disembelih di lokasi tersebut.

Satu dari Menteri Perumahan, Kawasan, dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Bang Ara. Sapi kedua berasal dari pengusaha muda Yoshua Sirait, yang kini menjabat Wakil Bendahara Umum HIPMI. Sedangkan sapi ketiga dari Bupati Majalengka dan Wakil Bupati Dena Muhamad Ramdhan.

“Alhamdulillah, ini bukan hanya ibadah kurban, tapi wujud nyata kebersamaan kita dengan masyarakat. Yang hadir di sini dan warga sekitar harus kebagian semua, jangan sampai ada yang terlewat,” ujar Eman saat ditemui di lokasi.

Eman pun mengapresiasi konsistensi Bang Ara dan Yoshua dalam berbagi kegiatan di Majalengka.

“Bang Ara luar biasa perhatiannya buat masyarakat Majalengka. Sekarang ditambah Yoshua juga ikut. Ini bukti bahwa kepedulian itu menurun secara turun-temurun. Ini yang saya sebut nilai kebajikan yang diwariskan,” katanya.

Sapi kurban dari Bang Ara menjadi yang terbesar, dengan bobot sekitar 1 ton. Dan dari Yoshua, sapi memiliki bobot sekitar 750 kilogram, sementara dari Bupati dan Wakil Bupati bobotnya sekitar 600 kilogram.

Ketua pelaksana kegiatan, Gibran Maulana Suherman, menyebut proses penyembelihan hingga distribusi daging dilakukan sesuai syariat dan standar kebersihan.

“Bukan hanya soal teknis, tapi juga makna. Kurban ini menyatukan hati, membangun solidaritas, dan menguatkan rasa kemanusiaan,” ucap Gibran.

Menjelang sore, halaman Coppo Regency kembali lengang. Namun kesan dari pagi itu terasa dalam. Iduladha bukan hanya soal menyembelih, tapi tentang menjalin kembali ikatan sosial yang hangat antara pemimpin, warga, dan para relawan.

“Semangat ini jangan berhenti di Idula dha. Ini bisa jadi energi untuk kegiatan sosial lainnya,” pungkas Gibran.(@st)